Mohon tunggu...
Dyah Sekar Pembayun
Dyah Sekar Pembayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa Universitas Bunda Mulia jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kasus Pembunuhan oleh Anak Dibawah Umur

5 Maret 2024   22:11 Diperbarui: 5 Maret 2024   22:14 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dyah Sekar1, Marvasyah Fidela2, Sharon Angelina3

Universitas Bunda Mulia Serpong


UBM Tower , Alam Sutera, Jl. Jalur Sutera Bar. No.Kav, 7-9, Panunggangan Tim., Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15143

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menyoroti sekaligus membedah faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar dari kasus-kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Fokus penelitian ini berada pada salah satu elemen komunikasi yaitu komunikan. Dimana ada ketidakselarasan dalam pemaknaaan pesan yang disampaikan oleh komunikator. 

Hal ini kemudian bermasalah pada proses Decoding yaitu kemampuan memahami pesan yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa pembentukan komunikasi efektif sangat diperlukan dalam interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dan Tradisi Sosiopsikologis didukung dengan Teori Interaksi Simbolik.

Metodelogi 

Sesuai dengan judul dalam penilitian ini dan banyak kasus yang terjadi karena kurangnya komunikasi interpersonal yang dibangun secara baik kami menggunakan metodelogi interpretif kualitatif. Metodelogi interpretif kualitatif adalah penelitian yang mengemukakan hasil data yang berisi fakta yang sifatnya kontekstual berdasarkan pemaknaan dari subjek penelitian dalam suatu lingkup social dengan focus pada pengamatan yang mendalam. Kami menggunakan metode ini karena kami ingin membedah kasus ini melalui pengamatan secara subjektif. Dengan menitikberatkan pada persepsi subjek penelitian.

Pendahuluan 

Saat ini kasus pembunuhan cukup menjadi top of mind di masyarakat. Peningkatan kasus pembunuhan bahkan dilakukan oleh anak dibawah umur. Banyak sekali faktor yang melatarbelakangi anak-anak tersebut melakukan hal sekeji itu. Terlebih lagi, kemampuan berpikir secara logis anak dibawah umur masih dalam tahap perkembangan. 

Mereka belum memiliki emosi yang stabil dalam menghadapi masalah. Lingkungan pertemanan, kondisi keluarga, dan tontonan dalam dunia digital menjadi pengaruh seorang anak untuk melakukan pembunuhan sebagai solusi dalam menghadapi masalah. Kita perlu sadar dan memperhatikan hal-hal tersebut agar segera teratasi. 

Dalam hubungan interaksi social, kita juga harus paham mengenai penyampaian pesan yang baik dengan komunikasi yang efektif. Karena setiap manusia memiliki pemahaman dan pemaknaan yang berbeda untuk setiap pesan dari sutau kejadian. Kita perlu paham apa yang dimaksudkan orang lain dan kita juga harus mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keselarasan makna.

 

Tradisi dan Teori

Seperti fenomena yang dilakukan oleh anak di bawah umur karena cintanya ditolak lalu dia melakukan pembunuhan 1 keluarga. Kasus ini terjadi di Kalimantan Timur, Selasa 6 Februari 2024 dini hari.  Sebelumnya kedua orang tua pelaku dan korban sempat terlibat percekcokan karena ayam, sehingga membuat hubungan mereka sedikit tidak baik. 

Orang tua korban melarang anaknya untuk memiliki hubungan dengan pelaku. Ada kesalahpahaman dalam pemaknaan pesan oleh pelaku yang disampaikan korban. Padahal, bisa saja hubungannya tidak direstui karena usia mereka yang masih terlalu belia. Pelaku yang sudah dikuasai oleh amarah dan sakit hati kaena merasa penolakan yang disampaikan korban melukai harga diri dan psikologisnya. Akhirnya, pelaku memutuskan untuk membunuh 1 keluarga korban dibawah pengaruh alcohol.

Tuntutan orang tua korban untuk tidak menjalin hubungan dengan pelaku merupakan hal yang wajar dilihat dari segi usia mereka. hal yang bermasalah kemudian decoding oleh komunikan, dalam hal ini pelaku. 

Decoding merupakan komponen penting kedua dalam komunikasi efektif, yaitu kemampuan memahami pesan yang diterima. Pelaku memaknai pesan dari orang tua korban secara berlebihan. Dari kasus tersebut, komunikasi interpersonal yang tidak terjalin dengan baik menjadi penyebab utama.

Menurut Tradisi Sosiopsikologis yang menyatakan bahwa individu sebagai makhluk sosial, memperhatikan kepribadian, sifat, persepsi, serta kognisi. Ketidakefektifan dalam penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara langsung mempengaruhi proses kognitif dan persepsi dari komunikan. 

Manusia memiliki persepsi untuk melakukan proses interpretif dalam memodifikasi makna. Karena setiap orang memiliki pemaknaan yang berbeda sesuai dengan latar belakang, referensi, dan pengalaman.  Kasus ini juga dapat dikaitkan dengan Teori Interaksi Simbolik. Inti dari teori tersebut adalah setiap pikiran manusia mampu memprediksi dan mengartikan kejadian yang dialami. 

Karena ketegangan diantara kedua keluarga, memungkinkan penyampaian pesan dari korban kepada pelaku kurang baik. Mungkin ada penyampaian pesan yang tidak efektif, baik secara verbal maupun nonverbal sehingga hal itu mengatur pola pikir pelaku. Hal ini dpaat disimpulkan bahwa dibutuhkan keselarasan dan komunikasi efektif yang dibangun dengan baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan kesamaan makna.

 

Daftar Pustaka 

Kompas.com. (2024, Februari 7). Pembunuhan Satu Keluarga di Panajam Peser Utara, 5 Orang Tewas, Pelaku Masih SMK.

Indonesiana. (2023, Januari 9). Anak Bunuh Keluarga di Magelang, dalam Perspektif Teori Komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun