Koq, malah tertawa?
Memangnya kenapa?
Ya, tidak apa-apa, hanya bagaimana menurutmu?
Begitulah sejak dulu sampai saat ini ...
Maksudnya?
Sudahlah, cermati saja nanti pada akhirnya, seperti apa?
Jelang siklus lima tahunan, selalu ada-ada saja
Mulai dari saling sindir, saling mencaci bahkan saling menjatuhkan
Dari para kontestan, dan selalu begitu dari dulu
Berita bohong beraroma fitnah, jadi subur bagai jamur di musim hujan
Semua hanya demi mendapatkan kekuasaan
Propaganda dalam narasi dan janji-janji tentang keadilan dan kemakmuran
Hanyalah pepesan kosong!
Dari dulu hingga saat ini ...
Jadi, itu yang melatarbelakangi sikapmu?
Ya, dan aku masih konsisten!
Dalam hal apa?
Sebagai golput!Â
*****
Kota Malang, Desember di hari kedelapan, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H