Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Dilupakan

13 Oktober 2023   03:07 Diperbarui: 13 Oktober 2023   03:30 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah tinggallah sumpah, dan janji tinggallah janji
Sebab, saat ini kita masih begini

Bukankah telah terucap dan tergurat dalam sejarah
Bahwa cita untuk bersatu adalah keharusan dan niscaya
Tak terpecah belah, mewujud menjadi bangsa merdeka
Berdikari dengan nasibnya sendiri, tabu bergantung
Apalagi melacur diri, korbankan berjuta-juta anak negeri
Hanya demi nafsu dan ambisi pribadi
Bukan demi nasib seantero anak negeri

Jikalau memang bertanah air satu
Berbangsa satu dalam bahasa yang satu
Di atas semboyan bhinneka tunggal ika
Begitu kemerdekaan telah tergenggam di tangan
Manakah seraut wajah itu nampak memancar indah?

Laksana satu tubuh, di kala sebagian sakit
Sebagian yang lain pun akan merasakan jua
Di kala sebagian senang, sebagian yang lain pun
akan merasakan senang jua

Itulah yang seharusnya dan yang semustinya ...

Masihkah kita selalu dan selalu seperti ini?
Hidup dalam kepalsuan penuh intrik tiada henti
Sementara, para pemilik negeri merintih sedih
Di tengah para penguasa yang selalu bernyanyi
Dalam nada dan irama merdu sekedar melipur lara ....

*****

Kota Malang, Oktober di hari ketiga belas, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun