Tak nyiut nyali
Oleh gertak sambal
Dari siapapun
Kami pun sepakat erat
Karenanya, disadarikah cetusan kata itu?
Bahwa kita sedang tidak baik-baik saja
Lantas?
Jebol dan bangunlah dari dasar
Paradigma belenggu akut
Bahwa negeri ini kaya raya
Segalanya melimpah ruah
Tongkat kayu dan batu saja jadi tanaman
Jadi, nyaman-nyaman sajalah
Jangankan sejuta yang miskin dan kelaparan
Satu saja, satu saja, dan katakan dengan lapang dada
Bahwa sebenarnya kita belum apa-apa
Apalagi sebagai pemimpin, wajib sadar
Bila sedang menanggung dosa besar
Bangunlah soal kedaulatan pangan dulu
Sebab, itulah yang paling fundamental
Hidup matinya suatu bangsa, suatu negeri
Bukan tentang megah mewah mercusuar
Gedung pencakar langit simbol kedigdayaan, kebanggaan
Bukan itu!
Sebab, itu hanyalah semu
Yang hanya akan menjadi bom waktu
Takkan mampu hapuskan kemiskinan dan kelaparan
Hanya akan menambah ruang bagi para pialang
Dan, kita jadi terjerembab di kubangan lumpur
Lantaran terlilit utang ....
Disadarikah semua itu?
*****
Kota Malang, Oktober di hari kedelapan, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H