Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujurlah, Hak Siapakah?

1 Agustus 2023   01:52 Diperbarui: 2 Agustus 2023   03:30 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam puisi, aku bersikap atas nama diriku sendiri
Sebagai warga yang mandiri di negeri ini
Dan, maafkanlah bila menyuarakan perihal ini
Ketika suara hati tak tertahankan lagi ...

Kembali mencuat, polemik bersitabik
Tabik tuan, kami khilaf
Apa-apaan pula ini?
Kata si Ucok dan para sang kebanyakan yang tak mau tahu
Sandiwara berpura-pura, ataukah siasat karena terlanjur sudah
Tercium aroma tak sedap, terkuak belangnya
Hingga pada kebakaran jenggot
Bingung, panik  dalam asyik ...

Mengapa jadi berbuntut panjang?
Bukankah dia adalah serdadu aktif?
Dipaksakanlah hanya demi kenyamanan
Kepada publik agar tak riuh berceloteh, nyinyir melintir
Upaya meyakinkan, meredam ledakan
Karena terlalu dan terlalu naif untuk disampaikan
Namun, apa hendak dikata bila sudah kadung basah?
Tak ada akar, kayu bakar pun jadi ...

Lha wong nyata dan gamblang terjerat
Koq, maunya berkelit dengan dalih berdalih
Mengulang kembali pada kisah klise
Yang telah tutup buku menuju lembaran baru
Dan, terbarukan ...

Inikah yang bernama integritas yang acapkali lantang disuarakan?

Kembangkan payungmu dengan kencang
Wahai sang penegak keadilan!
Bila tak ingin dikata melangkah mundur selangkah
Bahwa tindak pidana penyelewengan, penyalahgunaan pulus negara
Dilakukan secara berjamaah bagi yang tunduk pada peradilan serdadu dan peradilan umum

Lugas saja nyatakanlah, kalian punya hak dan wewenang!
Janganlah jadi pak-bu turut yang gampang diombang dan diambing
Oleh siapapun jua!
Kembalilah kepada khitah, bahwa ...
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya"

Apakah aku di sini, yang jauh ini, harus mengajari?
Rasanya, seperti menggarami lautan lantaran kurang pekerjaan

Tak pelak banyak orang berkata
Negeri wakanda dengan sejuta atraktif nan akrobatik
Mengalahkan lakon lawakan di atas lakon lawakan yang melegenda
Tenggelamkan nalar logika sederhana bagi siapa saja
Selama masih sebagai manusia, sadarilah ... 

***** 

Kota Malang, mengawali hari Agustus, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

     

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun