Pahitnya kehidupan yang tengah kita jalani
Boleh jadi adalah bagian risiko atas pilihan yang kita ambil
Silakan saja bermanis-manis laksana bermandikan madu
Namun untuk apa bila itu hanya semu karena nafsu
Secangkir kopi pahit yang engkau hidangkan setiap hari
Yang memang kupinta dan memang mauku
Tak sepahit tantangan kehidupan yang tengah kita jalani
Meski terkadang tersbersit ragu kelabu merayu-rayu
Haruslah kita bertahan
Teguh atas prinsip yang telah menjadi pilihan
Pada situasi apapun dan bagaimanapun jua
Taat tak bergeming dalam menjawab tantangan
Pada sendi yang harus kita bawa sampai mati ...
Secangkir kopi pahit, bukan secangkir kopi kebimbangan
Sebab itu adalah pilihan ...
*****
Kota Malang, Mei di hari kedua, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H