Ditempa oleh pelbagai persoalan
Apakah itu kecil, sedang, maupun besar
Karena semuanya adalah tantangan kehidupan
Yang wajib dijawab sebab kita masih punya cita, arah, dan tujuan
Bisikan syahdu merayu mendayu-dayu laksana pemadu cinta mengajak berbulan madu
Tepiskan saja!
Karena begitulah sang tipu palsu mengusik dan  menggangu
Sang Nabi tak secuilpun karena harta, tahta, kuasa dan wanita di setiap langkah juangnya
Mengapa tidak pada pada diri kita?
Bila memang mau dan teguh mengikuti setiap tapak langkahnya sebagaimana dalam sejarah
Lihatlah sebongkah karang di lautan!
Yang tak pernah bergeming meskipun riak gelombang badai bertubi-tubi menghujam menghantam
Apakah tak seperti itu pulakah atas diri kita?
Jikalau memang masih punya cita, arah, tujuan, dan semangat untuk menggapainya
Ajek tak berubah pada prinsip adalah wajib
Hipokrisi serba kepura-puraan adalah haram
Itulah makna sesungguhnya sebuah perjuangan
Menuju tatanan hidup seimbang universal
Yang telah diajarkan oleh Sang Nabi dari Tuhan semesta alam
Bukan lantaran tergiur oleh kekuasaan bergelimangkan harta dan kitaran wanita berjubahkan nafsu liar peruntuh nalar
Bukan!
Sanjungan, penyematan lencana dan tanda penghormatan palsu yang merayu
Abaikan dan tanggalkan!
Karena itu  bukanlah bagian dari cita, arah, dan tujuan yang sesungguhnya hendak kita harapkan ...
*****
Kota Malang, April di hari kedua puluh tujuh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H