Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Diary

Saat Berkunjung ke Lapas Narkoba (1)

7 April 2023   02:52 Diperbarui: 7 April 2023   20:39 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lapas Narkoba, Pamekasan, Madura, Jatim. (dokpri)

"Ada yang bisa kami bantu, Pak? Dari mana, Pak?" tanya petugas loket pendaftaran pengunjung kepada saya.

"Mau bezuk terpidana, atas nama Yuda Mustika, Mas. Saya dari Kota Malang," jawab saya.

"Berapa orang? Sudah tahu prosedur dan syarat berkunjung? Siapkan identitas Bapak dan semua yang beserta Bapak," kata petugas.

"Enam orang termasuk saya. Dua perempuan dewasa, tiga pria dewasa, dan satu anak usia 4 tahun. Prosedur dan syaratnya, saya belum tahu sama sekali, karena memang baru kali pertama ini saya beserta rombongan melakukan kunjungan. Dan, kami pun siap memenuhi prosedur dan syarat berkunjung yang sudah menjadi ketetapan di sini, Mas."

"Sudah vaksin ketiga, dan bisa ditunjukkan kepada kami selain identitas, Pak?"

"Saya pribadi sebagai warga negara Indonesia, tak pernah melaksanakan vaksin, bahkan berkecenderungan menolak untuk divaksin, Mas. Entah yang lain dari rombongan saya, akan saya tanyakan dulu," jawab saya.

"Baik, Pak. Dan, itu salah satu prosedur dan syaratnya. Jika belum pernah vaksin hingga tiga kali, harus di-swab dulu untuk bisa masuk dan berkunjung, di sebelah kiri sudah ada petugas dari Dinas Kesehatan setempat yang akan melakukan swab, Pak ..."

Sembari bertanya kepada rombongan saya tentang apakah sudah pernah divaksin hingga 3 kali, saya menuju petugas kesehatan yang dimaksud oleh petugas loket Lapas penerima pengunjung. Dan, ternyata dari rombongan saya, Donny tak pernah melaksanakan vaksin sama sekali, sedangkan Hendra pernah divaksin hanya 2 kali. Ini berarti, ketiga orang (saya, Donny dan Hendra), harus menjalani swab dulu.

Usai menjalani swab, salah satu (cewek) dari dua petugas kesehatan setempat yang tanpa menggunakan uniform atau atribut berlogo Dinas Kesehatan itu, berkata:

"Lima puluh ribu per orang biayanya, Pak ..."

" Ooalaah, mbayar toch?" ucap saya kontan, sebagai reaksi spontan saya setelah menjalani swab yang katanya adalah bagian dari SOP untuk bisa lakukan kunjungan ke Lapas Narkoba itu. Aturan, syarat, SOP, dan entah apa lagi nama ataupun istilahnya, ujung-ujungnya ya tetap duit, berbiaya ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun