Malam ini, 02 Januari 2023, waktu setempat Manila, Philipines, bila tak ada aral Timnas Garuda Indonesia akan melakoni tanding terakhir dalam putaran grup A Piala AFF 2022. Dan, tanding terakhir di putaran grup ini adalah menghadapi Timnas Philipines.Â
Dengan kata lain, tanding Timnas Garuda Indonesia kali ini merupakan tanding jawaban kepastian apakah Timnas Garuda mampu melenggang ke babak semifinal di ajang Piala AFF edisi ke-14. Dalam posisi ini, Timnas Philipineslah yang menjamu Timnas Garuda Indonesia atau Philipines sebagai tuan rumah tanding di putaran akhir grup A.
Di atas kertas dan pada prinsipnya dalam riwayat pertemuan pertandingan setiap kali menghadapi Timnas Philipines, Timnas Garuda boleh dibilang selalu unggul. Tercatat, sejak 1998 di ajang Piala AFF, Timnas Garuda meraih 5 kali kemenangan, sekali kalah 0-4 pada 2014, imbang 2-2 pada 2016, imbang 0-0 pada 2018.Â
Hal in berarti, bahwa Indonesia masih unggul dalam riwayat pertemuan tanding dengan Philipines, yakni Menang - Kalah - Seri: 5 - 1 - 2 dalam delapan kali pertemuan di ajang Piala AFF sebelum 2022.
Akankah Timnas Garuda Indonesia mampu menyudahi tanding lawan Philipines dengan sebuah kemenangan dalam rangka melenggang menuju babak semifinal Piala AFF edisi ke-14 kali ini?Â
Mengingat pada 3 tanding sebelumnya di putaran grup A, Timnas Garuda dengan hasil 2 kali menang atas Cambodia dan Brunei, imbang atas Thailand, telah memberikan gambaran tanding yang mencemaskan, menyesakkan nafas dada bagi kita sebagai pendukung total atas Timnas Garuda. Yakni, cara bermain bola yang masih kurang atau belum terpola.Â
Sudah seharusnya dengan jujur diakui, meskipun pembesut dan peracik strategi bertanding kita adalah seorang STY yang nyata berkaliber Dunia sebagai couch sepak bola.
Bertalian dengan rumor-mitos "Dosa" dan "Kutukan" di sepanjang sejarah mengikuti ajang Piala AFF hingga edisi ke-13, Timnas Garuda Indonesia yang belum pernah sekalipun membawa Trofi AFF ke tanah air, wajarlah bila selalu disoal dan dipertanyakan dalam bingkai tanya, "Ada apa dengan Timnas Garuda Indonesia", koq setiap kali mengikuti ajang Piala AFF tak pernah mencicipi sebagai jawara ..?
Padahal, secara kasat mata dalam mencermati dan menilai secara simpel nan sederhana, sebenarnya Timnas Garuda masih memiliki peluang maupun potensi sebagai jawara di perhelatan sepak bola Asia Tenggara dalam tajuk Piala AFF ini. Namun, mengapa belum juga kesampaian sampai dengan gelaran ke-13 ..?
Apakah ini tentang mentalitas bertanding yang belum dimiliki oleh para punggawa Timnas Garuda , yakni mentalitas jawara di setiap pertandingan sepak bola internasional, khususnya pertandingan di ranah Piala AFF ini?Â
Atau, Timnas Garuda benar-benar mendapatkan semacam "Dosa Waris" dan "Kutukan" sebagai akibat dari peristiwa "Sepak Bola Gajah" pada Piala AFF 1998 hanya karena dilatarbelakangi oleh upaya mengindari pertemuan dengan Vietnam sebagai lawan yang ditakuti kekuatannya. Dimana saat itu, Vietnam pas sebagai tuan rumah pagelaran Piala AFF 1998 dan lagi naik daun sebagai kekuatan sepak bola Asia Tenggara dengan julukan sang "Golden Star", bahkan mampu bersaing di kelas Asia di samping Thailand yang masih sebagai Raja Bola Asia Tenggara sampai saat ini.Â
Boleh jadi, itulah semacam "Kutukan" dalam terminologi rumor-mitos sepak bola di ajang Piala AFF atas Timnas Garuda karena  begitu beratnya  meraih Trofi Piala AFF yang telah melewati edisi ke-13 dalam gelarannya.Â
Tanpa mengecilkan semangat juang para punggawa Timnas Garuda Indonesia kita  dalam besutan seorang couch STY yang berkaliber Dunia dan manajemen PSSI di bawah sang komandan "Iwan Bule" dengan segala romantika perjalanan juangnya, guna menorehkan capain hasil terbaik yang bisa dipersembahkan kepada publik bola tanah air dengan dukungan total fanatiknya, mampukah Timnas Garuda kita membuktikannya di Piala AFF edisi ke-14 kali ini?Â
Menghadapi Philipines malam ini di Stadion Rizal Memorial, Manila, Philipines waktu setempat (20:30), 19:30 WIB, semoga adalah langkah juang yang sangat berarti dalam meretas rajutan benang "Dosa Waris" maupun "Kutukan" di ajang Piala AFF guna ditasbihkan sebagai jawara.
Semoga, semoga, dan semoga semesta alam pun mendukung Timnas Garuda indonesia kita, pupuslah "Dosa Waris" dan "Kutukan" rumor-mitos di ajang Piala AFF 2022 edisi ke-14 kali ini, jangan sampai tertunda lagi untuk menjadi jawara.Â
Sekian dan terima kasih, Salam Olah Raga, dam Salam Seimbang Indonesia_Nusantara ...
*****
Kota Malang, Januari di hari kedua, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.    Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H