Konon, tentang memperhatikan
Menjaga, menyelamatkan dari bencana
Wabah, penyakit menular yang berjangkit dengan cepat
Menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas
Begitulah yang berhembus dan membius khalayak
Lalu, benarkah?
Terbuktikah?
Atau hanya sekedar reka cipta huru-hara belaka?
Agar misi penaklukan atas sesama pun tergapai?
Peduli apa mereka atas sesama di sepanjang sejarah peradaban manusia?
Saling kasih sayang, saling memakmurkan terwujudkah dalam satu tatanan nan harmonis?
Toch, nyata adanya saling tindas, gilas menggilas, tonjolkan persaingan antar sesama dalam wujudnya
Adalah tak peduli bila silang sengkarut di antara sesama masih mengemuka
Tuhanlah dengan ajaran-Nya yang lebih pantas sebagai pelindung atas ciptaan-Nya
Lindungi apa dari manusia kepada manusia bila ketimpangan tiada henti menggerus harmonisasi?
Tak peduli dan takkan pernah terlindungi
Sebab, semua tak lebih dari jargon kata berkamuflase
Dan, dua tahun kegaduhan berlalu, kami baik-baik saja
Karena kami tak pernah peduli pada kegaduhan yang direkayasa oleh mereka yang bersikap laksana Tuhan ...
*****
Kota Malang, Desember di hari kesembilan, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H