Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tetap Tersenyumlah

29 November 2022   00:28 Diperbarui: 29 November 2022   00:29 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang begitulah bila kita mau menegakkan prinsip
Kehidupan saling kasih sayang dan saling memakmurkan
Yang bukan pada batas kata-kata dan wacana belaka
Hanya di setiap pidato, ceramah, kuliah di atas podium dan mimbar
Dalam suasana formalitas belaka

Dibutuhkan keajegan pikiran, ucapan dan tindakan nyata
Tanpa terlalu banyak akan narasi berhiaskan retorika-retorika
Tak perlu!

Jikalau memang bertumpu pada tanpa pamrih
Dari pikiran jernih nan suci karena ajaran Tuhan semata
Jangan sekali-kali mengais keuntungan, menjual dengan harga picisan!
Sama halnya dengan meremehkan eksistensi Tuhan
Yang telah menciptakan segalanya bagi manusia
Tanpa pamrih pula ...

Tuhan hanya berharap kepada manusia
Jaga dan peliharalah segala ciptaan dan ajaran-Nya
Dalam prinsip keseimbangan

Bila nyatanya terjadi pelbagai ketimpangan
Di pelbagai aspek hidup dalam kehidupan 
Maka itulah nyata betapa sistem keseimbangan ciptaan Tuhan
Keseimbangan ajaran Tuhan yang telah disuguhkan patron kehidupan-Nya
Telah cedera oleh ulah nafsu serakah segelintir manusia-manusia

Dan, kita tak sadar, terlena dibuatnya
Lalu mengikutinya ...

Pernahkah terlintas dalam benak kita
Betapa hidup ini adalah wajib saling berbagi pada batas apa yang kita miliki
Sebagai karunia dari Tuhan Sang Maha Pencipta Segala ..?

*****

Kota Malang, November di hari kedua puluh sembilan, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun