Terkoyak, tercabik-cabik oleh nafsu keserakahan tiada tara
Alam semesta terusik, terdera oleh ulah manusia
Yang buta mata-tuli telinga, hilang akal budi dan rasa
Meski itu sebagai karunia dari Sang Maha Pencipta Segala
Bencana datang melanda tak diduga
Adalah seharusnya menjelma
Guna sadarkan diri manusia itu siapa
Sebagai ciptaan yang sepantasnya menghamba
Kepada yang menciptakannya
Dengan cara apa, dengan cara yang bagaimana?
Cukup dengan bersyukur, menjaga dan memelihara
Keseimbangan alam semesta serta segala yang ada di dalamnya
Jangan pernah dan sekali-kali
Keseimbangan alam semesta terluka
Apalagi luka hingga menganga
Bila tak ingin tertimpa bencana luar biasa ...
Sadarilah!
*****
Kota Malang, November di hari kedua puluh lima, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H