Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peringatan Tuhan, Kehidupan di Ambang Kehancuran!

16 November 2022   21:09 Diperbarui: 16 November 2022   21:51 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Sebagai hamba-Nya tergeraklah kami  menjadi pengemban perintah dari Sang Maha Pencipta guna menyampaikan peringatan akan datangnya pelbagai gelombang bencana besar yang akan menimpa dunia, tak terkecuali pada negeri kita ini.

Bukankah Tuhan telah menciptakan alam semesta, bumi dan seisinya ini dengan keseimbangan yang sempurna? Pun demikian bahwa Tuhan telah mengajarkan nilai-nilai, aturan-aturan penjunjung tinggi keseimbangan, seperti halnya perintah agar selalu berbuat adil, saling membantu di antara sesama di ranah kebaikan, tidak berlebihan dalam sikap dan perilaku, tidak serakah, dan pelbagai nilai dan prinsip positif lainnya? 

Ingatlah, ajaran Tuhan yang terkodifikasi di dalam kitab-kitab suci, adalah identik dengan guiden book sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia seumumnya, universal, dalam menatap kehidupannya!

Esensi ajaran dan ciptaan Tuhan adalah keseimbangan sebagai fakta realita yang tak usah diperdebatkan lagi. Karenanya, bila manusia menuruti ajaran atau ketentuan-Nya, maka sistem keseimbangan ciptaan-Nya pastilah terjaga dan terpelihara. Yakinlah, tanpa berlebihan ataupun mengada-ada sebagai fakta realita tak terbantahkan.

Namun sayang, betapa manusia justru bertindak dan perperilaku sebaliknya. Menjadi perusak pelbagai sistem keseimbangan di bumi, dari sistem keseimbangan alam hingga keseimbangan diri sendiri, jasad diri manusia sendiri! Itulah pemicu terciptanya kehancuran dahsyat yang mengerikan yang tinggal menunggu saatnya tiba saja. Tiada duga tiada nyana bagi siapapun jua, seiring dengan parahnya kerusakan berbagai sistem keseimbangan di bumi yang tengah bergulir sampai detik ini .

Sebab, nafsu keserakahan dan kesewenangan manusia yang tak terkendalilah, nafsu menjajah serta berkuasalah dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya, dengan cara menguras sumber daya alam dan memeras sumber daya manusia sesamanyalah berakibat pada muara parahnya kerusakan sistem keseimbangan di bumi semesta alam ini.

Sadarilah jua, betapa proses eksploitasi sumber daya alam secara masif 'tlah terjadi di segenap penjuru muka bumi. Masing-masing negara bangsa maupun para kapitalis-kapitalis raksasa, berlomba-lomba untuk memperkaya diri. Alhasil, kerusakan di pelbagai sistem keseimbangan bumi semakin parah, dan inilah penghantar akan terjadinya pelbagai gelombang bencana yang sangat dahsyat, kehancuran global yang sangat mengerikan.

Sadarilah, wahai manusia, perusak sistem keseimbangan ciptaan Tuhan! Bertaubatlah, selagi masih ada kesempatan! Hentikanlah berbagai bentuk keserakahan, mari bersama-sama membangun dan memperbaiki pelbagai sistem keseimbangan! Baik keseimbangan diri, keseimbangan sosial ekonomi maupun keseimbangan alam, sebelum datangnya pelbagai bencana yang merngerikan, sebelum menghadapi pengadilan Tuhan dan sebelum mendapat azab yang kekal di akhirat ...

Salam seimbang sebagai bangsa Indonesia_Nusantara!

*****

Kota Malang, November di hari keenam belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun