Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerbang Kehancuran Dunia Mulai Dibuka!

6 November 2022   06:05 Diperbarui: 6 November 2022   20:50 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita cermati lebih dalam, Jerman sebagai kekuatan terbesar di Eropa waktu itu, menyimpan dendam atas kekalahannya pada Perang Dunia 1. Beberapa wilayahnya terlepas dan memerdekakan diri, termasuk Polandia yang sebagian penduduknya adalah warga keturunan Jerman. Hal yang sama juga terjadi pada Uni Soviet, setelah kalah dalam Perang Dingin pada 1990, Uni Soviet terpaksa membubarkan diri. Semua negara yang dulunya tergabung dalam Uni Soviet telah memerdekakan diri. 

Dan, dalam kesepakatan pembubaran Uni Soviet, pihak NATO (North Atlantic Treaty Organization) berjanji tidak akan memperluas keanggotaannya ke Eropa Timur, negara-negara bekas Pakta Warsawa. Namun seiring dengan perjalanan waktu, justru banyak negara-negara bekas Uni Soviet dan Pakta Warsawa bergabung ke dalam NATO. Rusia dalam kondisi lemah tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali membangun kembali kekuatan ekonomi dan militernya untuk membalaskan dendam kepada NATO dan Amerika. Atas usaha kerasnya Rusia mampu bangkit kembali sebagai kekuatan militer terbesar kedua Dunia setelah Amerika. Bahkan, misil-misil Hypersonic dan kekuatan senjata Nuklir Rusia jauh mengungguli Amerika. 

Sampai di sini kondisi masih cukup pararel dengan sebelum pecahnya Perang Dunia 2. Pada akhirnya Jerman akan bangkit membalaskan dendam atas kekalahannya pada Perang Dunia 1, yang diawali dengan menginvasi Polandia yang pada akhirnya berkembang dan terjadilah perang di sepenjuru Eropa. Hal yang sama juga telah dipersiapkan oleh Rusia saat ini. Amerika sangat yakin bahwa Rusia akan balas dendam untuk kembali membangkitkan kejayaan Uni Soviet. Para pengamat mengatakan, bila Rusia benar-benar menginvasi Ukraina, maka Gerbang Perang Dunia 3 sudah dibuka! Sama dengan Perang Dunia 2, Perang Dunia 3 juga akan dimulai di Eropa, kemudian berkembang ke wilayah-wilayah lain termasuk Asia Pasifik. Saat ini ada dua kekuatan besar yang berhadapan di Asia Pasifik, yakni China yang berhadapan dengan Sekutu yang dipimpin oleh Amerika. 

Karakter China saat ini sangat mirip dengan Jepang pada saat Perang Dunia 2. Dengan pecahnya perang di Eropa, maka China akan memanfaatkan situasi Dunia yang kacau dengan semakin berani menguasai Laut Cina Selatan dan menginvasi Taiwan. Ketegangan akan semakin memuncak antara China dengan Amerika, kkonomi China yang sangat bergantung kepada Amerika akan mendapatkan tekanan yang sangat berat dengan berbagai sanksi ataupun embargo. Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Amerika kepada Jepang pada Perang Dunia 2. Pada akhirnya, saat kondisi ekonomi di ambang kehancuran, China akan bertindak seperti Jepang dengan mencuri kesempatan untuk menghancurkan kekuatan Amerika di wilayah Pasifik. Inilah kondisi yang sang berat yang akan dihadapi oleh negara-negara di Asia Pasifik. Dengan lumpuhnya Armada Pasifik Amerika, China akan leluasa menginvasi negara-negara di sekitarnya, hingga negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bencana Kemanusiaan yang cukup berat akan dirasakan. 

Kekalahan Sekutu oleh Blok Poros pararel dengan peristiwa "Ghuilibatir-ruum" (QS Ar-Rum : 2-3), yakni kekalahan Blok Romawi Timur oleh Blok Persia Baru pada masa Muhammad. Namun sampai dengan 6-7 tahun setelahnya, "Wa hum mim ba'di gholabihim sayaghlibuun", Romawi melakukan revans menghancurkan Blok Persia, yang berarti Sekutu akan bangkit melakukan revans menghancurkan Blok Poros. Hal yang sama juga terjadi pada penghujung Perang Dunia 2. 

Perlu diketahui bahwa Perang Dunia 3 adalah Perang Nuklir yang daya hancurnya melebihi dari Perang Dunia 2, dan parahnya lagi, dahsyatnya Perang Nuklir akan diperparah dengan terjadinya gempa-gemba besar di berbagai tempat sebagaimana yang disebutkan dalam Injil. Gempa-gempa besar akan menciptakan Tsunami raksasa dan meletusnya gunung-gunung berapi di berbagai wilayah. Dan ingat! Perang serta bencana-becana besar akan berimbas krisis pangan yang hebat serta pandemi yang luar biasa. Lengkap sudah kehancuran yang terjadi, meruntuhkan peradaban dan membunuh milyaran manusia. 

Jadi, kembali kami tandasskan, Perang Dunia 3 sudah di depan mata, bencana-bencana besar segera mengguncang kehidupan dunia. Kita akan dihadapan dengan kengerian-kengerian yang mencekam, kita akan melihat pemandangan-pemandangan yang sangat tragis dan sadis yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Dan, kita akan merasakan kepedihan yang menyayat-nyayat. Inilah gambaran yang akan menghadang di depan kehidupan kita.

Kami hanya mengingatkan. Sudahkah kita siap menghadapinya? Apa yang seharusnya kita lakukan apabila saatnya bencana dahsyat mengerikan itu datang melanda kita?

Salam Seimbang di bumi Indonesia_Nusantara ...

 

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun