Nyatakanlah!
Ya, nyatakanlah dulu!
Dengan apakah?
Segenap daya yang kita miliki
Sebagai karunia Tuhan Maha Segala
Tak ada kamus patah arang
Bila kita mau memulai
Karenanya, bersungguhlah dan bernyalilah
Jikalau bersua yang kau anggap itu kegagalan
Apakah harus bersurut langkah dalam gerak?
Lalu, mandek?
Begitukah?
Mana jiwa teguhmu, seteguh karang di lautan itu?
Hanya lantaran percikan riak menerpa tubuhmu
Tak sampai menghempaskan, mengoyak kandaskan tubuhmu
Akankah ciutkan nyalimu?
Engkau tak sendirian, kawan!
Selalu bersama, dan masih bersama kita
Yakinlah, bila Tuhan ada di pihak kita
Kita susun dan kita bangun bahtera pilihan kita
Atas ridha karunia Tuhan semata
Bila telah mewujud, mari naik bersama
Ajaklah mereka turut serta
Lajukanlah, melajulah kita dalam bahtera bernahkoda
Menggapai satu cita bersama
Berbalutkan saling kasih sayang, saling memakmurkan
Tatanan hidup teratur, seimbang nan universal
Di bawah kedaulatan Tuhan semesta alam ...
*****
Kota Malang, September di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H