Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pilihan Tidak Memilih

21 September 2022   00:25 Diperbarui: 21 September 2022   00:27 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dokprikoesas.com

nanti, meski umumnya 

berharap dan menanti

untuk dipilih dan memilih

pada yang dinama pesta

demokrasi mengobral janji

propaganda juga aksi provokasi

mengumbar acara mengumbar agenda

berorasi dengan bahasa janji 

bila dipilih nanti, bila nanti terpilih

"akan kami penuhi bla bla bla"

maka plihlah kami ...

pembius beserta awaknya pun bergerilya

bermanuver dalam kata-kata mempesona

terbiuslah di antara kita dalam lena

terpedaya dengan buaian mimpi-mimpi

bila nanti dan bila nanti yang tak tentu terjadi

waktu kemudian berlalu 

kenyataan apa yang dijumpai, didapatkan?

tak seindah yang dijanjikan

seperti yang diorasikan, dulu

dalam bingkai aroma janji demokrasi

ternyata berujung berbau terasi 

menyesak memilu hati, tertusuk jeruji

janji tinggal janji seiring jalannya waktu

yang tak mungkin dipulangkan kembali

masihkah berharap dan menanti?

menyambut datangnya pesta membawa nestapa

karena pesta bagi mereka, bukan bagi kita

yang tak berdaya tak punya kuasa apa-apa

dan, sejarah telah membuktikannya

sedari dulu hingga kini

sejak kali pertama pesta dimulai

toch, masih saja kita seperti ini begini ini

dari generasi ke generasi 

ah, sudahlah, biarkanlah, dan lupakanlah ...

*****

Kota Malang, September di hari kedua puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Dua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun