Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggiring Kucing Liar Menjadi Ramah dan Familiar

22 Agustus 2022   03:28 Diperbarui: 2 Agustus 2023   14:43 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengebirian dapat dilakukan pada hewan ataupun manusia. Yang demikian ini, apakah bukan sebagai melawan kehendak alam, hukum alam sebagai hukum Tuhan atas ciptaan-Nya yang telah dirancang bangun dalam prinsip keseimbangan dan maha sempurna?

Sumber Gambar: dokpri
Sumber Gambar: dokpri

Kucing dan Tikus

Berikut ini, sekedar nukilan kisah dari fakta yang saya alami sendiri manakala berhadapan dengan fenomena 'Kucing dan Tikus' di lingkungan dimana saya beserta keluarga batih hidup dan berada.

Terhadap tikus, siapapun dan keluarga manapun, pasti merasakan dan memberikan penilaian yang hampir 90% sama, yakni dianggap binatang yang paling menjengkelkan yang dianggap sebagai pengusik kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah.

Mulai dari alat pengusir tikus, racun tikus dengan segala produksi dan merek, saya terapkan selama bertahun-tahun, hanya dalam rangka memberantas tikus karena dianggap mengganggu kebersihan dan kenyamanan di rumah, utamanya bila sudah menjamah dan mengobrak-abrik di bagian persediaan makanan di rumah. 

Selama bertahun-tahun itu pula, belum dikata sukses dalam artian yang sesungguhnya, yakni dalam menciptakan kebersihan dan kenyamanan rumah yang disebabkan oleh gangguan hewan bernama tikus.

Begitu saya mengkaji kembali materi konsepsi tentang ekosistem, jaring-jaring makanan, serta rantai makanan, dan melalui diskusi yang cukup panjang dengan keluarga dan kawan-kawan, sudah seharusnya saya bersikap elegan dalam menghadapi persoalan Kucing dan Tikus yang fenomenal dengan label 'liar'.

Maka, saya mencoba mengundang Kucing Liar yang di setiap waktu berseliweran di sekitar rumah yang mendapatkan stempel menjengkelkan bagi istri saya, karena sama juga ceritanya, yakni acapkali 'nyolong' persediaan makanan di rumah, terutama yang tersesedia di meja makan sebagai santapannya di kala sang Kucing sudah tak menemukan lagi pakannya.

Dengan cara menyiapkan pakan Kucing yang saya beli dari toko penyedia pakan Kucing. Saya memilih pakan dimaksud yang harganya paling rendah, Rp 18.000/kg. Saya siapkan pakan Kucing di mangkok plastik secukupnya di teras rumah dalam rangka memancing para Kucing supaya singgah di rumah saya. 

Alhasil, mereka para Kucing Liar yang sebelumnya sangat sulit 'ditaklukkan' untuk bisa familiar, ternyata lambat laun seiring dengan jalannya waktu, akhirnya bisa! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun