Menuju adil sejahtera yang didambakan oleh seluruh penghuninya
Namun fakta realita pun lain bicara dalam nyata yang sesungguhnya
Karena adil sejahtera yang didamba hanya ada dalam nyanyian pelipur duka lara, sarat dengan retorika
Sementera, memaknai kata merdeka masih berkubang pada seremonial, narasi pidato para petinggi negeri berlumurkan janji-janji dan dalam upacara-upacara belaka ...
Mengapa?
Â
Kota Malang, Agustus di hari ketiga, Dua Ribu Dua Puluh Dua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H