Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keseimbangan

29 Juli 2022   10:22 Diperbarui: 29 Juli 2022   10:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hidup adalah keseimbangan universal

keseimbangan dalam hidup adalah satu keharusan

di kala fakta fenomena alam semesta, sosial budaya manusia

dalam ketimpangan tiada tara ...

manusia menjalani hidup dalam kehidupannya

adalah sebagai hamba Tuhan

sudah semestinya menghamba kepada Tuhannya, sebagai penciptanya

Tuhan, identik dengan keseimbangan

adakah ciptaan Tuhan yang tidak seimbang?

dari jagad raya hingga jasad renik, semua dalam keteraturan, dalam keseimbangan

begitu pula pada diri manusia, anatomi fisiologi manusia

selalu dalam sistem penuh keseimbangan, sempurna 

di balik ciptaan-Nya, ada sebuah tata aturan

hukum Tuhan

yang sudah selayaknya dijalani manusia dalam tunduk dan kepatuhan

di kala fakta fenomena semesta alam, sosial budaya manusia

pancarkan sarat ketimpangan, silang sengkarut tak beraturan

dimanakah pancaran tunduk dalam kepatuhan sebagai hamba di seluruh kehidupannya?

karenanya, bersyukurlah dan bertaubatlah 

kembali jalani hidup seimbang, universal

dalam harmonisasi kehidupan, manusia dan semesta alam

dimulai dari diri sendiri ...

Kota Malang, Juli hari kedua puluh sembilan, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun