Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Harus Seimbang?

25 Juli 2022   02:20 Diperbarui: 25 Juli 2022   10:11 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sementara bulan dengan rela menerima pantulan cahaya mentari  dari bumi

semuanya tertib, teratur dalam harmonisasi dan logika

jauh dari dogma, doktrin ataupun halusinasi 

dalam cengkeraman dan kungkungan irasional, sarat oleh perasaan semata

seimbang, tertib, teratur  bersandarkan pada logika

adalah esensi hidup sebenarnya yang dimaui oleh Tuhan alam semesta 

sudahkah kita bersyukur, berterima kasih kepada Tuhan atas segala ciptaan-Nya bagi manusia?

dan, dengan cara apa kita mewujudkannya?

Kota Malang, Juli hari kedua puluh lima, Dua Ribu Dua Puluh Dua,

"Saat mencoba mencari jawaban tentang apakah hidup yang sebenar-benarnya hidup menurut maunya Sang Pencipta".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun