Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membuncalah Anak Negeri

17 Juli 2022   12:29 Diperbarui: 17 Juli 2022   15:29 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpriku.sas.mlg.jpeg.apl.canva.kompku

betapa tidak!

jagad raya terasa mulai meronta

gejala degradasi di setiap kisi-kisi kehidupan

kian memprihatinkan beralamat menggenaskan

pertengkaran antar pribadi, keluarga, kelompok, bahkan antar bangsa

teramat sulit dielakkan, adalah fakta realita 


kosa kata krisis moral dan ekonomi

menggema, tak lagi sebagai rahasia massal manusia

menjadi biasa, telanjang tak berbusana

vulgar!


hendak kemana lagikah kita akan menghindar, lalu menepi?

mencari labuhan ketentraman dan kenyamanan?

kemana lagikah?

adakah yang bisa memberi jawabnya?

mungkinkah rasa aman dan nyaman menyelimuti diri

ketika kata devisit belum terhapus ke titik nol, seimbang?

salahkah bila bila devisit adalah sebutan karena ketimpangan?

salahkah?

harmonisasi nan seimbang masih menjadi langka diharap ...


tengoklah di seberang sana

kebangkrutan negeri telah terbukti

gagal di atas segala merajalela

beringas meluap tak terbendung karena nista tersiksa

sementara, pengenggam tongkat kekuasaan lari tunggang langgang

bersembunyi di negeri orang dan menghindar


lantas, negeri ini?

membuncah dalam harap cemas

nyanyian pelipur lara pun digaunggemakan

agar keberingasan tak meluap  dari para kebanyakan


bila saatnya tiba, siapapun takkan kuasa menghadangnya

luapan memuncak karena  gilas  tertindas

adalah niscaya ... 


Kota Malang, Juli hari ketujuh belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun