hendak kemana lagikah kita akan menghindar, lalu menepi?
mencari labuhan ketentraman dan kenyamanan?
kemana lagikah?
adakah yang bisa memberi jawabnya?
mungkinkah rasa aman dan nyaman menyelimuti diri
ketika kata devisit belum terhapus ke titik nol, seimbang?
salahkah bila bila devisit adalah sebutan karena ketimpangan?
salahkah?
harmonisasi nan seimbang masih menjadi langka diharap ...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!