Golput pun adalah sikap logis rasional sebagai pilihan untuk tidak memilih di kala dihadapkan pada pilihan yang disodorkan, yang setelah dikaji dan dicermati secara seksama, ternyata pilihan yang dihadapi adalah tidak sejalan dengan ruh PANCASILA. Yang berarti pula bahwa lahirnya sikap Golput, bukanlah sesuatu yang serta merta begitu saja.Â
Namun, melewati jalannya proses, dengan filosofi bahwa hasil tidaklah akan mengkhianati proses. Ketika titik tolak sebuah proses adalah benar, maka jalannya proses pun akan menjadi benar, yang bermuara kepada hasil yang benar pula.Â
Tidak demikian halnya terhadap dasar titik tolak diselenggarakannya Pemilu di negeri ini. Apakah sudah selaras dengan ruhnya PANCASILA sebagai Dasar Negara yang merupakan komitmen perjanjian luhur bangsa Indonesia ..? Selaraskah ..?
Golput adalah sikap dan simbol kesucian yang berupaya menghindarkan diri dari kontaminasi sebuah ketimpangan tatanan, agar konsisten terhadap kemurnian, ketulusan, keadilan, objektif, nol pamrih yang mengacu kepada nilai-nilai kebajikan universal dalam prinsip keseimbangan, yang kesemuanya itu telah terkandung di dalam ruhnya PANCASILAÂ yang juga bernilai universal dalam prinsip keseimbangan, selaras dengan hukum dan aturan Tuhan Yang Maha Esa Maha Segala, yang nyata benar mengarah kepada Nilai-Nilai Kebajikan Universal dalam Prinsip Keseimbangan.
Sekian dan Terima Kasih. Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara, Salam PANCASILA ...Â
Kota Malang, Juni hari kesembilan belas, Dua ribu dua puluh dua,Â
"Golput adalah sebuah sikap menghindarkan diri dari tatanan timpang, dalam rangka menuju tatanan seimbang berbalutkan nilai-nilai kebajikan universal, yang selaras dengan PANCASILA sebagai Dasar berbangsa dan bernegara, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ..." Â
   Â