Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Mandalika, Formula, dan Jelata

4 Juni 2022   21:52 Diperbarui: 4 Juni 2022   22:11 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri.sas.mlg.jpg.apl.canva.komp

"keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"


berpijak dari sinilah tentunya, harus dimulai 

guratan jeritan jiwa dan alam pikiran kita kali ini

betapa tidak, karena kepalsuan tak malah mereda, justru kian membabi buta meraja lela

belum dingin tentang mandalika, menyembul hingar bingarlah formula menggantikannya

apa yang hendak dicapai?

hanya mercu suarkah, agar dunia memuja mengelu-elukannya?

begitukah?


di kala salah satu di antara kita, selaras dengan skala cakupan kemampuannya

didapuk sebagai pemimpin oleh sang kebanyakan

sadarilah akan prinsipalnya, apa dan mengapa


bahwa pemimpin sejati dan sejatinya pemimpin, adalah pemanggul beban atas nasib hajat hidup para kebanyakan

di pundaknya memikul kewajiban, tanggung jawab yang seharusnya diwujudkan di alam nyata, bukan fatamorgana dalam samudra narasi dan kata-kata belaka 

tentang sejahtera, kemakmuran, keadilan, kasih sayang antar sesama dalam prinsip keseimbangan

bukan lantaran harta dan tahta dalam dorongan nafsu bersama ambisinya

 

mari kita bertanya kepada mereka yang merasa nyaman bertengger di singgasana

bergelak tawa di puncak menara gading dengan jubah segala gelar yang disandangnya

seperti apakah jawab mereka?

 

adakah pertalian erat laksana sebuah sistematika, antara mandalika, formula dan sang jelata

di kala cita menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah janji sumpah bagi siapapun sebagai anak bangsa ..?

 

Kota Malang, Juni hari keempat, Dua ribu dua puluh dua, 

"Saatnya kita harus bertanya kepada mereka yang hidup bertengger di singgasana dan di puncak menara gading dengan jubah segala gelar yang disandangnya ..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun