Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eskatologi Kontemporer

30 Maret 2022   19:31 Diperbarui: 31 Maret 2022   20:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

isyarat, tanda menggeliat dan menggejala

'tlah dimulai, dirasakan bagi yang merasa

merebaknya wabah, entah isu entah nyata

riak kecil madya dan besar berontaknya alam

satu demi satu menyeruak

pendudukan Rusia atas Ukraina

membuat dunia terperangah, waswas

dua kubu pun mulai berhitung 

aliansi pun dibangun, dikokohkan

menyambut saatnya bentrok 

perang yang tak terelakkan

karena perseteruan lama nan abadi

saling berhadapan wujud praktik ideologi

kubu kapitalis berwajah leberalis berhadapan

dengan kapitalis pula yang berwajah komunis

yang sama-sama berwatak imperialistis

di kala sejarah adalah siklus perulangan

benarkah Rusia akan mengantikan bangsa Rum

dalam drama perang dunia ketiga, perang nuklir?

dan, negeri Paman Sam yang akan menggantikan bangsa Persia?

benarkah itu, kata sang tokoh ulama dunia?

lalu, dimanakah saat ini berada?

mitos tentang Mesiah, mitos Ratu Adil

yang 'tlah diyakini bakal diturunkan ke bumi

dari alam ruh, saat bumi dalam kekacaubalauan?

akankah bakal menjelma nyata?

sang tokoh eskatologi kontemporer

merujuk pada prinsip peredaran siklus perulangan sejarah

sebagai kepastian sejarah atas ajaran Tuhan 

universal nan seimbang berujar dan berseru

beda!

biarkanlah realita sejarah yang tengah bergulir 

yang akan menjawabnya ... 

semoga!

Kota Malang, Maret hari ketiga puluh, Tahun dua ribu dua puluh dua, 

"Saat sang Eskatologian Kontemporer berseru dan berujar tentang jalannya sejarah peradaban manusia ..."

   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun