Dampak Perang Rusia - Ukraina
kawan, sebangsa dan setanah air
kuguratkan sajak ini, bukan lantaran apa-apa
sebab, betapa diri ini 'tlah terpatri, telah tertanam secara alamiah
bukan oleh akibat tempaan doktrin akademis yang sarat retorika
tanpa tindak nyata, secuilpun
yakni, betapa saya telah terlanjur cinta dan sebenar-benarnya cinta
pada bangsa dan negeri ini ...Â
lantas, apa pertaliannya dengan tema sajakku?
mungkin itu tanya yang bergayut di alam pikiranmu
nah, akan kujawab tanyamu dengan sepenuh-penuh pengertian
bukanlah dengan sajian bahasa kepintaran
bukan itu, kawan!
kumulai dengan bahasa yang sederhana
namun tetap bermakna, bukan mengobral retorika
bahwa prinsip sejarah adalah sebuah perulangan
prinsip gerak siklus, bukan linear
meletusnya perang besar, perang dunia kedua
tak lebih dari perulangan perang dunia kesatu
prinsip itulah yang patut dicamkan
karena itulah, ada baiknya pula
kenapa Bung Karno Sang Proklamator selain Bung Hatta
pernah berkata, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!
karena telah disadari olehnya, bahwa sejarah adalah guru kehidupan ...Â
di kala kita belajar sejarah yang benar
bukan sejarah yang bengkok
maka mari dicermati secara seksamaÂ
apa bedanya meletusnya perang dunia keduaÂ
dengan nuansa gejala dunia saat ini?
ingat, kawan!Â
camkan, kawan!
bahwa pemicu perang dunia kedua dimulai dari Jerman mencaplok Polandia
diliputi merebaknya pandemi flue Spanyol
akhirnya berpuncak pada dua kekuatan saling berhadapan
antara Blok Sekutu dan Blok Poros
singkat kisah, di Asia Raya, Sang Nippon harus bertekuk lutut
ketika dihujamkan bom atom dahsyat di Hirioshima dan Nagasaki
oleh Amerika Sang Koboi Paman Sam
Dan, pendudukan Sang Nippon dan cengkeramannyaÂ
atas Indonesia_Nusantara terlepaskan jua akhirnya
kesempatan itu pulah didayagunakan oleh sekelompok Anak Bangsa kita
didesakkan dan diamanahkan kepada salah seorang di antara mereka
dan, berkumandanglah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia_NusantaraÂ
ke seantero dunia jagad raya ...Â
apa pertaliannya dengan saat ini, kawan?
bahasa tubuhmu terbaca olehku, bertanya begitu
Nuansa Pandemi bernotasikan sembilan belas
upaya Rusia mencaplok kembali UkrainaÂ
apa bedanya dengan pandemi flue Spanyol?
apa bedanya dengan Jerman mencaplok Polandia?
ketika meletusnya perang dunia kedua ...Â
akankah terjadi perulangan dari perang dunia kedua
sebagai kepastian sejarah yang takkan terelakkan?
yakni perang dunia ketiga yang akan lebih dahsyat
daripada perang dunia kedua
usai penutupan perang dunia kedua
Idonesia_Nusantara menjadi Bangsa Merdeka lantaran Proklamasinya!
sekalipun masih meninggalkan catatanÂ
atas kemerdekaan dan pencapaian yang selaras
dengan dasar pondasinya, PANCASILA ...Â
Kota Malang, Maret hari kedua puluh lima, tahun dua ribu dua puluh dua
"Kembali, saat Anak Bangsa harus menerima dengan lapang dada, ketika ekspresi alam berpikirnya, masih dianggap gila oleh lingkungannya, Â corong sebuah kekuasaan yang abai atas sejarah Bangsanya ... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H