Mohon tunggu...
Dyah RezaniaAmin
Dyah RezaniaAmin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 Terhadap Ketenagakerjaan di Kabupaten Mojokerto

24 Oktober 2021   23:47 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:13 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pekerjaan memiliki tempat yang tak tergantikan dalam kehidupan setiap orang, bahkan generasi muda.  Pekerjaan memberi orang keamanan materi, rasa realisasi diri, dan utilitas dalam masyarakat.  Lulusan muda, yang sedang mencari pekerjaan pertama mereka setelah lulus, termasuk di antara kelompok yang paling rentan di pasar tenaga kerja.  

Pada bulan juli, periode ketika kebanyakan generasi muda menyelesaikan studi mereka, biasanya terhubung dengan peningkatan arus masuk pengangguran baru dan dengan demikian peningkatan keseluruhan dalam jumlah pencari kerja.  Namun, masalah muncul ketika beberapa generasi muda yang tidak bekerja, tidak belajar atau berpartisipasi dalam program pelatihan, ingin mencari pekerjaan, tetapi terhalang karena kurangnya kesempatan kerja.

Dalam kasus seperti itu, penting untuk membantu mereka, memastikan akses mereka ke peluang kerja dan dengan demikian mengurangi pengangguran generasi muda.  Bantuan dari pemerintah daerah dan program, intervensi, dan tindakannya sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam kasus ini.  

Inisiatif dan program yang diadopsi untuk membantu generasi muda telah membantu negara-negara mengurangi pengangguran dan mendukung generasi muda dalam mencari pekerjaan dan tetap berada di pasar tenaga kerja. Namun, karena pada tahun 2020, dunia dilanda pandemi covid-19.

Beberapa negara telah memperkenalkan langkah-langkah anti-pandemi ke berbagai tingkat untuk mencegah penyebaran virus. 

Langkah-langkah ini sering mengganggu, membatasi, atau menghentikan operasi bisnis.  Hal ini, tentu saja, dalam banyak kasus mengakibatkan pemecatan atau bahkan kebangkrutan perusahaan, yang pada gilirannya secara signifikan meningkatkan pengangguran.  Situasi ini mempengaruhi semua bagian dari populasi, termasuk generasi muda. 

Sebelum wabah virus corona, semua aktivitas dan aktivitas sehari-hari bisa dilakukan di luar rumah seperti beribadah, pergi ke sekolah, berkumpul dengan teman, bepergian, berolahraga, bekerja.  

Semuanya sekarang harus dilakukan di dalam ruangan dan sementara di rumah saja jika tidak ada yang penting, jangan keluar rumah untuk mengurangi penyebaran virus corona.  Covid-19 tidak hanya menyebabkan perekonomian merosot tetapi juga menyebabkan angka kematian yang tinggi akibat wabah virus corona.  

Dan perekonomian kota Mojokerto tumbuh 0,05 dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, perekonomian Mojokerto tumbuh sebesar 5,75%.  Tidak hanya itu, virus corona telah mengubah kebiasaan perilaku masyarakat dan perubahan ekonomi yang mulai menggunakan digital serta kebiasaan menjaga jarak dan kesehatan.

Di masa pandemi Covid-19 ini, semua lapisan masyarakat merasakan dampaknya.  Dan pandemi ini telah membuat perekonomian menurun drastis, berbagai sektor informal dan formal telah memberikan dampak tidak langsung.  

Berbagai usaha mikro mengalami penurunan omzet dan pekerjanya diberhentikan sementara untuk waktu yang tidak ditentukan.  Di Mojokerto, banyak pelaku usaha dan sektor pekerja harian yang terdampak pandemi Covid-19.  

Berbagai tempat usaha dibatasi jam operasionalnya dan jumlah pengunjung dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona.  Dan juga para pedagang kecil merasakan dampaknya sebelum pandemi ini, omzetnya menurun.  Pekerja harian atau pekerja pabrik mulai diberhentikan untuk waktu yang tidak ditentukan.  

Tidak hanya pekerja harian, pedagang kaki lima, pedagang kecil, tetapi juga di sektor lain, salah satu sektor pariwisata di Mojokerto ditutup sementara, penginapan dan sektor industri mengalami penurunan produksi akibat pandemi ini.  

Pandemi ini tidak hanya berdampak pada perekonomian tetapi juga pada pendidikan dan kesehatan.  Covid-19 telah mengubah pendidikan yang dulunya dilakukan secara tatap muka, kini harus dilakukan secara online.

 Secara tidak langsung, pandemi telah mengubah sektor ekonomi di Mojokerto, tetapi juga perekonomian di seluruh wilayah di Indonesia.  

Perekonomian menurun drastis akibat pandemi dan daya beli masyarakat menurun drastis, alhasil sektor bisnis turun drastis omzet, pemasaran sulit.  

Sehingga para pelaku usaha baik skala kecil maupun besar mengurangi jumlah produksi dan mengurangi jumlah tenaga kerja sementara.  

Dengan mengurangi jumlah pekerja menyebabkan pengangguran meningkat, jika tidak ada strategi preventif untuk mengurangi jumlah pengangguran.  

Sebelum adanya pandemi Covid-19, jumlah angka pengangguran setiap tahun di Mojokerto terus meningkat.  Dan total angka pengangguran terbuka di Mojokerto pada tahun 2020 sebesar 5,75 persen, meningkat dibandingkan dengan angka pengangguran terbuka sebelum pandemi Covid-19 2019 sebesar 3,61 persen.

Pandemi ini juga memiliki dampak ekonomi yang tidak proporsional pada segmen populasi tertentu, yang dapat memperburuk ketidaksetaraan di sebagian besar kelompok pekerja, termasuk mereka yang memiliki masalah kesehatan dan pekerja yang lebih tua yang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan dan mungkin rentan.  

Kurang beruntung secara ekonomi, wiraswasta, pekerja tidak terlindungi, pekerja musiman yang tidak memiliki akses ke mekanisme cuti berbayar atau sakit. Berdasarkan pernyataan di atas, diharapkan program pemerintah yang belum selesai selama ini adalah program peningkatan kesempatan kerja bagi pencari kerja lokal, serta pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk lebih diintensifkan dalam rangka membentuk jiwa swasta untuk bekerja.  pencari kerja agar bisa menjadi wirausahawan atau menciptakan lapangan kerja.  untuk para pengangguran.

Nama : Dyah Rezania Amin 

NIM : 19130061

Kelas : Pendidikan IPS D

Mata Kuliah : Demografi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun