Mohon tunggu...
Dyah Retna Prabaningrum
Dyah Retna Prabaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada. Awardee LPDP. Tertarik dengan ilmu pengetahuan dan kegiatan menulis, hobi membaca buku fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Book

Masa Depan Nelayan Indonesia dalam Buku Solusi Nelayan Mengurai Paradoks si Miskin di Negara Maritim

20 Oktober 2024   21:06 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://jateng.tribunnews.com/

Judul : Solusi Nelayan Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim

Pengarang : Ahmad Zabadi, dkk

Tebal : 139 halaman

Penerbit : Kementerian Koperasi dan UKM RI

Tahun Terbit : -

Cetakan : Pertama

Buku "Solusi Nelayan Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim" mengingatkan lagi betapa kayanya perairan Indonesia. Buku ini menyajikan data betapa melimpahnya rezeki yang berasal dari laut dan bagaimana hal tersebut selayaknya kita kelola dengan bijak. 

Laut yang kaya memerlukan subjek untuk membantu mengelolanya dengan berkelanjutan. Buku ini menjelaskan tentang pentingnya eksistensi nelayan dalam negara maritim. Selain itu memperlihatkan juga peran nelayan yang sangat krusial bagi kehidupan sosial dan ekonomi di Indonesia. 

Hal ini memberikan penyadaran di tengah hiruk pikuk era modernitas, dimana kita seringkali lupa terhadap jasa nelayan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. 

Dengan pentingnya peran nelayan tersebut, nyatanya masih terdapat problema yang harus mereka hadapi. Diantaranya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan beberapa komoditas pangan. Padahal di sisi lain kenaikan harga jual ikan juga belum terlihat. 

Hal ini tentu saja menjadi fakta yang memilukan, mengingat posisi nelayan sebagai tulang punggung ekonomi maritim seharusnya berada dalam kondisi yang layak dan sejahtera. Tapi fakta yang terjadi justru sebaliknya.

Buku ini menjabarkan bahwa beberapa usaha telah dilakukan pemerintah demi terdistribusinya subsisdi BBM secara adil dan wajar. 

Pada kaitannya dengan nelayan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan kebijakan terkait kartu BBM nelayan, dimana di dalamnya terdapat nama pemilik, nama kapal dan kuota bulanan serta dapat dimanfaatkan pemerintah untuk pendataan kembali terkait kuota BBM bersubsidi bagi nelayan tersebut. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga tidak kalah dalam memberikan program terkait kartu pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, yang memiliki fungsi untuk mempermudah nelayan mendapatkan BBM murah. Selanjutnya buku ini menjabarkan solusi agar nelayan dapat senantiasa melaut dengan perasaan yang mantap dan pasti tanpa perlu dihantui ketakutan terhadap mahalnya harga BBM. 

Yaitu melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah yang menawarkan program "Solusi Nelayan" atau program solar untuk koperasi nelayan. Hal ini dilakukan agar subsidi BBM menjadi tepat sasaran melalui koperasi nelayan tersebut. 

Program ini dibentuk dengan model bussines to business antara koperasi nelayan sebagai mitra penyalur BBM bersubsidi dengan PT. Pertamina Patra Niaga. Selain agar subsidi ini tepat sasaran, program ini juga memangkas pihak ketiga atau perantara dalam hal distribusi BBM tersebut. 

Program "Solusi Nelayan" ini telah terselenggara di beberapa kota di wilayah Indonesia, harapannya kegiatan positif ini dapat terus berkembang dan menyasar seluruh nelayan di Indonesia.

Secara umum buku ini terbagi dalam 5 bab. Bab pertama bertajuk "Si Paling Miskin di Tengah Harta Lautan", bab ini memberikan gambaran umum bagaimana pentingnya nelayan dalam negara maritim seperti Indonesia. Selain itu dijabarkan juga mengenai permasalahan yang dihadapi para nelayan Indonesia kaitannya dengan harga BBM dan komoditas pangan. 

Bab kedua bertajuk "Agar Layar Nelayan Mantap Terkembang", bab ini menjelaskan langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang diuraikan dalam bab sebelumnya. Langkah ini misalnya adalah pembuatan kebijakan terkait kartu BBM nelayan dan kartu pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan. 

Bab Ketiga "Solusi untuk Penguatan Ekosistem", bab ini menjabarkan lebih dalam mengenai program Solusi Nelayan yang sudah dilakukan oleh pemerintah. 

Program ini menyasar koperasi nelayan di wilayah-wilayah Indonesia untuk dihubungkan dengan PT. Pertamina Patra Niaga dalam hal distribusi BBM. Bab keempat "Pengalaman sebagai Guru Terbaik", bab ini memberikan contoh koperasi-koperasi yang telah sukses dalam partisipasinya dengan program Solusi Nelayan. 

Misalnya koperasi Mino Saroyo, Koperasi Produsen Wana Pantai Tiris Indramayu, Koperasi Bahari 64 Surabaya, KSU Masyarakat Tani dan Nelayan Sabuk Hijau Lombok Timur, dan Koperasi Nelayan Berkah Laut Deli Serdang. Bab kelima "Penutup", merupakan bab terakhir yang berfungsi sebagai kesimpulan dari keseluruhan isi buku "Solusi Nelayan Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim".

Buku ini memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya menarik. Pertama, yaitu layout yang digunakan untuk menampilkan isi buku. Penggunaan layout dan design yang sangat menarik membuat pembaca mampu menghighlight bagian-bagian mana yang merupakan bagian penting untuk diketahui informasinya. 

Selain itu bahasa yang digunakan dalam buku ini juga mampu dipahami semua kalangan, sebagaimana tujuan dari sebuah tulisan yaitu agar mampu dipahami dan tersampiakan pesannya. 

Buku ini melalui teknik bahasa dan gaya penulisannya mampu menyampaikan pesan tersebut kepada pembaca. Selanjutnya yaitu sebagai buku yang bersifat nonfikisi, buku ini dengan sangat baik mengutip data-data serta sumber-sumber kredibel yang dijadikan dasar dalam penyusunannya.

Beberapa kelebihan yang telah dipaparkan di atas tentu saja telah meningkatkan minat baca terhadap buku ini, namun ketika dianalisa lebih dalam, terdapat beberapa kekurangan pada buku ini diantaranya adalah tahun terbit yang tidak spesifik disebutkan, hal ini memberikan dampak terhadap sulitnya analisa terhadap buku ini. 

Karena dibalik tahun terbit dalam suatu buku, tentu saja banyak menyimpan sejarah peristiwa-peristiwa pada waktu tertentu yang berkaitan dengan penyusunan buku tersebut.

 Namun dengan tiadanya tahun terbit, analisa terhadap buku ini menjadi sukar dilakukan. Selanjutnya beberapa font yang digunakan berukuran terlalu kecil sehingga cukup sukar untuk dibaca, khususnya pada bagian keterangan foto ilustrasi yang digunakan. 

Selain itu secara substansi, pengambilan sumber data / wawancara terhadap pakar-pakar mengenai nelayan atau kelautan masih kurang. Sumber data / wawancara yang diambil kebanyakan berasal dari pemerintah / birokrat, hal ini tidak dimaksudkan bahwa kredibilitasnya menjadi kurang. Namun, dengan pendapat pakar-pakar tertentu akan membuat buku ini bertambah nilai keilmiahannya.

Pada akhirnya buku ini menyajikan informasi yang sangat baik bagi masyarakat, agar kita tidak lupa terhadap kesejahteraan nelayan di negara maritim seperti Indonesia. Karena bagaimanapun mereka telah berperan banyak dalam memberi pasokan ikan-ikan segar dan makanan yang berasal dari laut. Maka dari itu kesejahteraan nelayan juga memberikan pengaruh terhadap kestabilan suatu bangsa. 

Oleh karena itu tidak berlebihan bila pemerintah memberikan perhatian khusus seperti subsidi BBM kepada para nelayan agar mampu melaksanakan pekerjannya dengan baik. Buku ini memberikan penyadaran bagi setiap pembacanya bahwa Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia turut memberikan solusi bagi permasalahan yang kerap dihadapi nelayan. 

Yaitu melalui program "Solusi Nelayan" atau Solar untuk Koperasi Nelayan. Masa depan nelayan Indonesia ditentukan hari ini oleh kebijakan-kebijakan yang pro kesejahteraan nelayan. Harapannya setiap elemen pemerintahan dan masyarakat Indonesia dapat mengambil peran agar kekayaan laut kita dapat dikelola dengan bijak dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun