Novel ini menyajikan kalimat-kalimat yang sangat indah karena disajikan dengan bahasa Melayu. Kalimat yang seperti bersyair tersebut memberikan kesan antik dalam karya sastra Ini, selain karena telah disusun pada masa yang cukup lama, "Salah Asuhan" memberikan kesan yang sangat estetik atau indah dalam segi penulisan kalimat. Selain itu pesan-pesan yang disampaikan mampu sampai kepada pembaca dengan baik, yaitu agar kita tidak menjadi individu yang lupa akan identitas bangsanya dan terjajah oleh budaya lain.Â
Hanafi yang maju secara ilmu pengetahuan namun secara praktik tidak mampu menerapkannya dengan rendah hati telah memberikan gambaran yang nyata bagaimana seorang yang mengalami krisis identitas. Selain itu alur yang disajikan juga sangat menarik terutama pada bagian akhir cerita, yang menceritakan Hanafi terkena depresi berat dan tidak mampu diselamatkan.Â
Memberikan pesan juga bahwa dalam kondisi gangguan kesehatan mental haruslah segera dicari penyembuhnya sebelum terlambat dan berujung pada kematian. Hal menarik selanjutnya adalah pemberian ilustrasi di beberapa halaman buku memberikan bantuan kepada pembaca untuk mengimajinasikan alur cerita.
Hanya saja dalam novel ini terdapat beberapa istilah Belanda yang sulit dipahami bila tidak dicari tahu terlebih dahulu, sehingga bila tidak diartikan akan mengganggu pemahaman kalimat yang ada pada novel ini. Namun dibandingkan dengan kelebihannya yang banyak novel ini sangat layak untuk dibaca dalam rangka menambah pengetahuan mengenai sastra klasik Indonesia. Maka dari itu hendaklah kita sebagai generasi Indonesia merawat literasi serta kekayaan sastra klasik Indonesia yang ada. Sehingga di kemudian hari kita dapat menjadi orang yang arif terhadap kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H