Pada akhirnya biasanya bahan makanan cadangan yang dibeli karena keinginan semata atau karena sedang ada diskon hanya akan tersimpan lama, terlupakan, dan akhirnya mubadzir tidak jadi terpakai. Untuk itu cukup penting memiliki rencana kira-kira akan menyediakan makanan apa saja dalam 3 hari ke depan. Itu hanya contoh untuk berbelanja keperluan masakan selama 3 hari.
Untuk yang lebih dari itu, silakan disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga masing-masing. Dengan berbelanja secukupnya kita dapat menghemat uang dan meminimalkan potensi akan adanya bahan makanan yang terbuang percuma, entah karena tidak sempat dimasak ataupun karena masaknya terlalu banyak.
2. Berbelanja di Pasar Tradisional
Berbelanja di pasar tradisional juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan ibu rumah tangga dalam rangka turut serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Bila seseorang berbelanja di pasar tradisional, uang yang ia belanjakan dapat langsung diterima pedagang dan dipergunakan kembali oleh pedagang untuk melakukan berbagai transaksi ekonomi pribadinya.
Dalam hal ini artinya uang benar-benar berputar di sektor riil. Uang yang berputar di sektor riil memiliki efek rantai utilitas yang lebih ketimbang uang yang tidak langsung menyentuh sektor riil. Lalu apa bedanya dengan kita berbelanja di supermarket? Bukankah uang yang kita belanjakan di supermarket juga akan bermanfaat sebagai gaji para pegawai tokonya? Ya, tentu saja. Namun alurnya lebih panjang, sehingga manfaatnya tidak dirasakan secara langsung oleh pelaku ekonomi.Â
Perekonomian sektor riil yang paling cepat mempengaruhi sistem perekonomian secara langsung yaitu transaksi tunai langsung antara individu penjual/pedagang dengan individu pembeli. Tapi bukan berarti tidak boleh berbelanja di supermarket. Silakan saja, namun tetap utamakan berbelanja di pasar tradisional. Saking pentingnya peran ibu rumah tangga dalam mempengaruhi sektor riil melalui perilaku belanja, Pemerintah Kabupaten Bantul gencar mengajak masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional.
Gerakan berbelanja di pasar tradisional bila dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga secara massif dan kontinyu, manfaatnya akan sangat berdampak ke kondisi perekonomian daerah secara khusus dan juga terhadap kondisi perekonomian makro secara umum. Jadi? Masih ragu berbelanja di pasar tradisional?
3. Rutin Menabung di Bank
Ibu rumah tangga yang bijak pastinya juga pandai menyisihkan dana sebagai simpanan di masa yang akan datang. Pada umumnya biasanya pada suka menyimpan uang di celengan. Apa salah? Tidak, justru itu sebuah langkah sederhana yang baik dalam mengelola uang. Namun lebih bagus lagi jika menabungnya di bank. Tiap bulan minimal sisihkan untuk ditabung di bank. Mengapa perlu menabung di bank? Bukankah lebih praktis uang masuk ke celengan saja?
Perlu kita ingat kembali bersama, bank merupakan lembaga yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana ke masyarakat. Maka dengan menabung di bank, uang yang ibu-ibu sekalian miliki tersebut dapat disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Uang tersbeut bisa saja disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada pedagang yang membutuhkan modal untuk membesarkan usaha yang dimilikinya.
Dalam hal ini, uang yang telah kita himpun di bank tersebut pada akhirnya disalurkan kembali oleh bank ke sektor riil, yang tentu saja manfaatnya berdampak langsung terhadap masyarakat secara umum. Kalau nabungnya di bawah bantal atau di dalam celengan, uang tersebut tidak akan memiliki peran sama sekali terhadap sektor riil.Â