Mohon tunggu...
Dyah R
Dyah R Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Bagian terbaik dari kehidupan adalah bagian yang kita syukuri."

Bersama suami dan anak-anak, domisili di Jogja. Pernah belajar di Fakultas Ekonomi UNHAS. Suka membaca di waktu senggang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misi 21 Untuk Perkembangan Otak dan Jiwa Kita

29 Januari 2011   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:04 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 11.10 PM

Tadi abis nonton metro tv. Acara It's Your Time.

Ada Pak Rene Suhardono yang bahas tentang passion.

What's your passion?

Semua orang pasti akan bertanya seperti itu pada dirinya masing-masing.

Meskipun sebenarnya passion sudah ada dalam diri kita, namun terkadang masih "malu-malu" untuk muncul.

Pak Rene membahas mulai dari bicara tentang kebahagiaan. Kenapa? Sebab seringkali orang mengaitkan passion dengan kebahagiaan.

1. Kenapa kita harus bahagia?

Jawabnya: Sebab dengan dimulai dari diri sendiri, kita akan dapat menularkan kebahagiaan pada yang lain (pada orang-orang terdekat dan pada orang-orang di sekitar kita).

2. Bedakan antara purpose of life dengan target in life.

Misal: punya tabungan senilai 5 M sebelum berusia 40 tahun, itu merupakan target.

Sedangkan purpose sendiri, yaitu kita harus tahu, apa sih manfaat kita berada di dunia? Tentu Tuhan telah menciptakan kita sedemikian rupa untuk menjadi "sesuatu" dan berbuat "sesuatu", yang tentu saja bermanfaat dan berarti untuk sesama.

3. Bedakan antara passion dengan ocupation.

Passion adalah sesuatu yang ketika Anda terlibat di dalamnya, seluruh ide-ide Anda keluar dengan bebas. Sesuatu dimana Anda merasa nyaman dan bahagia melakukan kegiatan/pekerjaan itu.

4. Kebahagiaan punya 2 landasan penting, yaitu:

-Pleasure: contohnya yaitu pencapaian target-target.

-Meaning: kesadaran untuk berbagi agar pencapaian yang telah diperoleh menjadi sesuatu yang lebih berarti.

Jadi, apa yang harus kita lakukan?

Misi 21 jawabannya.

Misi 21 adalah melakukan 1 hal baru yang berbeda-beda setiap harinya selama 21 hari. Jadi jika misalnya ada hari dimana kita mengulang kegiatan yang sama, hitungan dimulai lagi dari awal.

Apa sebenarnya tujuan misi 21 ini?

Tidak lain agar kita lebih kreatif.

Otak kita sangat menyukai hal-hal baru..itu menurut penelitian para ahli.*

Saat menjalani misi 21, hal yang dilakukan haruslah hal-hal yang awesome & sinless. :)

Setelah itu, setiap hari setelah berhasil melakukan 1 hal baru (yang awesome & sinless), catatlah!..

Kata Pak Rene, catatan itu memiliki kekuatan.

Catatan juga akan menjadi rekaman sejarah, bahwa ternyata kita pernah melakukan hal baru (something out of ordinary) selama 21 hari. Dan tentu saja, hal ini insya Allah akan tetap membekas di otak kita.

Misi 21 ini sebenarnya sama dengan apa yang pernah disampaikan Kak Indra Kusuma (seorang konsultan komunikasi periklanan di Jogja) dalam sebuah konsultasi, dengan bahasanya yang menyebutkan bahwa:

"Kita harus keluar dari comfort zone kita!.. Do something new everyday. Misalnya kalo biasanya menulis pakai tangan kanan, coba deh besok-besok menulis pakai tangan kiri. Atau kalau biasanya maen tenis, pegang raket pake tangan kanan, coba besoknya pakai tangan kiri".

Jadi sebenarnya yang dimaksud keluar dari comfort zone itu bukanlah meninggalkan suatu kegiatan/pekerjaan begitu saja, lalu mencari pekerjaan baru. Tapi lebih kepada bagaimana kita kreatif untuk melakukan hal baru di luar kebiasaan kita setiap harinya.

Dan begitu pula dengan misi 21.

Terapkan misi 21 yuk!!! ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun