Mohon tunggu...
Dyah R
Dyah R Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Bagian terbaik dari kehidupan adalah bagian yang kita syukuri."

Bersama suami dan anak-anak, domisili di Jogja. Pernah belajar di Fakultas Ekonomi UNHAS. Suka membaca di waktu senggang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi Buku: Melukis Langit

19 Desember 2010   09:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:35 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Source: Doc. Pribadi Dyah“Dari tiada menjadi ada dan dari ada akan kembali menjadi tiada” – Kit Rose (Melukis Langit)


Sebuah kutipan yang cukup manis, bukan? Tentu saja semanis saat Anda menyelesaikan membaca buku ini. Saya tipikal orang yang saat membaca sesuatu yang menarik perhatian, maka akan saya selesaikan saat itu juga. Dan buku ini telah menyita perhatian saya selama dua jam untuk membaca setiap untaian kata yang ditulis oleh Bu Kit.

Benar-benar sebuah buku yang cukup menguras emosi. Ada bagian dimana kita terenyuh, tersenyum, kesal, takut, bahkan marah saat membacanya. Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya? Heheee..baca aja bukunya biar tahu gimana rasanya.

Oh ya, sejak awal tahu tentang buku ini, saya banyak mendengar ada yang mengatakan “ini bukan buku horror”. Ya.. memang ini bukan buku horor, tapi ada bagian horornya. Serius!!! Bu Kit benar-benar ahli dalam hal ini. Suasana mencekam yang tercipta dari rangkaian kalimat yang dituangkannya, benar-benar nyata terasa, terutama untuk orang penakut (pada hal-hal semacam yang ditulis di buku ini) seperti saya, heheheee… Tapi inilah yang menurut saya, menjadi sesuatu yang membedakan antara novel ini dengan novel-novel yang lain.

Novel Melukis Langit ini menceritakan tentang perjalanan hidup (tepatnya sebagian perjalanan hidup) seorang Nini Puniawati, pergulatan batinnya sebagai seorang perempuan dengan banyak peran (sebagai istri, ibu, dan tentu saja sebagai seorang wanita normal yang membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya). Kita dapat belajar banyak hal dari novel ini. Tentang Nini Puniawati yang berkarakter seperti kisah-kisah “the true” perempuan-perempuan Jawa yang sering dikisahkan guru PKK saya semasa SMP. Bagaimana ia berusaha menjaga kehormatan suaminya dan berkali-kali melindunginya dari bahaya yang mengancam, meskipun suaminya seringkali menyakiti hatinya. Ia adalah seorang tokoh perempuan yang mampu senantiasa menjaga sikap tegar di depan orang-orang (terutama di depan anak-anaknya), meskipun dalam hati, batinnya terkadang harus menangis menahan perih saat melewati bagian kehidupannya yang berduri.

At last.. saya merekomendasikan Anda membaca buku ini. Terutama bagi Anda yang sangat menyukai bacaan-bacaan horor. Tapi bagi yang nggak suka bacaan horor, saya sarankan juga untuk membacanya karena banyak pelajaran menarik yang bisa kita petik dari novel ini. Tentang hidup.. Tentang sebuah grand design yang dirancang Tuhan untuk kita semua, yang hanya akan kita ketahui setelah menjalaninya.

Selamat berMinggu sore semua!!!.. ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun