Mohon tunggu...
Dyah R
Dyah R Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Bagian terbaik dari kehidupan adalah bagian yang kita syukuri."

Bersama suami dan anak-anak, domisili di Jogja. Pernah belajar di Fakultas Ekonomi UNHAS. Suka membaca di waktu senggang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Seni Berkisah Memandu Anak Memahami Al Qur'an

28 Oktober 2014   17:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_331553" align="aligncenter" width="300" caption="Doc.pribadi"][/caption]

"...kisah lebih mudah dicerna dalam wujud dan mediumnya sebagai karya yang bersifat naratif (penceritaan)." - Nunu Achdiat

Buku bersampul hijau ini pertama kali saya temukan saat memilih buku secara acak di perpustakaan badan arsip Yogyakarta. Judulnya nampak menarik bagi saya, meskipun secara visual tampak seperti buku yang agak jadul dan memang setelah saya cek identitas bukunya ternyata benar ini buku jadul, alias buku yang diterbitkan telah cukup lama. Meskipun jadul, setidaknya saya pikir buku tersebut bisa menjadi panduan tentang bagaimana berkisah pada anak-anak kelak. Lagipula jadul tidaknya sebuah buku, tetap mengandung nilai-nilai yang bermanfaat, baik itu bermanfaat untuk diaplikasikan atau hanya bermanfaat untuk dikaji karena untuk mengaplikasikannya sudah tidak relevan dengan kondisi jaman.

Buku karya Nunu Achdiat ini terdiri dari 139 halaman, yang berarti tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan membacanya. Isinya pun hanya terdiri dari 7 bab yang mudah dipahami siapapun. Diawali bab pendahuluan, cara Al Qur'an berkisah, statistika tentang kisah, etika dan faedah berkisah, membaca dan memahami kisah, perencanaan berkisah, serta penduan pengajaran kisah.

Nunu Achdiat selaku penulis yang berlatar belakang dunia pendidikan, berusaha menghimpun dan mengorganisasi satu kesatuan naskah yang dimulai dari basis teori hingga cara praktiknya. Meskipun semuanya dikemas secara ringkas, buku ini cukup komperehensif untuk dibaca.

Karena buku ini bersifat teknis (berupa panduan), maka bagi sebagian orang mungkin saja akan merasa bosan membacanya. Bagian-bagian awal buku ini memang lebih bersifat teoritis, saya sendiri sebenarnya membacanya sampai rasa kantuk menyerang. Hhhehehee. Tapi begitu memasuki bab akhir,  rasanya jadi segar lagi, karena bisa langsung praktik bikin naskah. Pada kenyataannya, memang buku ini bukan untuk sekedar dibaca, namun sebagai panduan untuk memudahkan kita -terkhusus para orangtua- yang ingin berkisah pada anaknya sekaligus mengenalkan nilai-nilai Al Qur'an.

Kesan yang saya dapatkan seusai tuntas membaca buku ini yaitu seakan ingin menulis naskah tentang kisah para nabi dalam Al Qur'an, kisah yang disajikan khusus untuk si kecil.

Bagi para orangtua muslim yang ingin anaknya mengenal Islam dan mencintai Al Qur'an, maka bisa memulainya dengan langkah membacakan kisah para nabi kepada anak-anak sebagai pengantar tidur mereka. Al Qur'an diturunkan kepada umat muslim dengan kandungan hikmah yang besar. Sebagian kecil hikmah tersebut dapat kita bagi ke anak-anak kita melalui kisah sebelum tidur, sedikit-sedikit hingga lama-lama ia tak akan asing lagi dengan Al Qur'an dan lama-lama belajar mencintainya.

Buku ini masih sangat relevan untuk diaplikasikan dan karena itu ia sangat bermanfaat bagi keluarga muslim dan juga untuk anda yang memiliki rencana menjadi penulis buku kisah para Nabi yang diperuntukkan bagi pembaca junior.

Demikian di bawah ini identitas buku tersebut, semoga bermanfaat dan selamat membaca!... :)

Identitas buku:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun