Bendungan Semantok sebagai salah satu proyek strategis nasional menyimpan harapan bagi warga Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terutama pada bidang perekonomian setempat.
Bendungan dengan kapasitas tampung 32,6m3 dan panjang 3,1km ini nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara yang dapat memberikan multiplier effect kepada masyarakat khususnya para petani lokal. Air yang membendung akan mengalir ke areal persawahan seluas 1900ha melalui 7 (tujuh) saluran sekunder existing meliputi Rejoso Kiri, Rejoso Kanan, Margomulyo, Jati, Janeng, Jatirejo, dan Ngomben. Dengan demikian, Bendungan Semantok menjadi salah satu solusi bagi petani dalam mengatasi kekeringan ketika musim kemarau, sehingga ditargetkan intensitas tanam meningkat dari awalnya 180% menjadi 300% per tahun. Seiring dengan meningkatnya produktivitas hasil panen tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.
Senada dengan hal di atas, Sekretaris Daerah Kab. Nganjuk, Mokhammad Yasin saat menerima kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Bendungan Semantok pada Kamis, 15 September 2022 lalu berharap kepada pemerintah pusat untuk menindaklanjuti pembangunan saluran irigrasi baik sekunder maupun tersier. “Terimakasih atas terlaksana pembangunan bendungan ini, namun harus ada yang berlanjut dari bendungan ini yakni saluran-saluran irigrasinya agar mempunyai manfaat yang lebih luas” harap Yasin.
Pada kesempatan yang sama, Komisi V DPR RI berharap bendungan ini dapat dijadikan tempat untuk pelatihan dan pembinaan atlit dayung. Sehingga fasilitas olahraga pun harus dilengkapi di bendungan ini.
Pengisian awal (impounding) Bendungan Semantok telah dilakukan pada Juli 2022. Sebagai penyedia air baku sebesar 312 lt/detik, air yang tertampung direncanakan dapat melayani 28.000 sambungan rumah di Kecamatan Rejoso dan sekitarnya. Manfaat lainnya yaitu, pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan mereduksi banjir 30% di Kab. Nganjuk dan sekitarnya.
Mengutip laman pu.go.id, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika curah hujan tahun ini akan lebih meningkat sehingga saat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada November mendatang volume air di badan bendungan dapat mencapai 80%. Pihaknya juga menargetkan bendungan ini akan penuh pada Maret 2023, akan tetapi pemanfaatan atau elevasi intake akan tercapai pada akhir Oktober 2022.
Di kawasan Bendungan Semantok, letak area publik terpisah dengan area utama bendungan di mana area publik telah dibangun menara pandang, area parkir dan masjid yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satunya, aktivitas menikmati senja dari atas menara pandang bendungan yang mungkin menjadi alternatif healing atau pelepas penat di tengah kesibukan sehari-hari.
Saat ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Brantas tengah mempercepat pekerjaan fasilitas di kawasan Bendungan Semantok dan menargetkan rampung pada November 2022. Pekerjaan konstruksi bendungan dilaksanakan dalam 4 (empat) paket kegiatan yakni paket 1 dan 3 dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya – PT Pelita Nusa Perkasa, KSO, dan paket 2 dan 4 menggandeng PT Hutama Karya – PT Bahagia Bangunnusa, KSO.
Harapannya setelah diresmikan dan diserahterimakan kepada pemerintah daerah, Bendungan Semantok dapat dikelola dengan baik serta terus memperkuat penghijauan di sekitar area bendungan demi menjaga kesinambungan konservasi alam dan kualitas air tetap optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H