Mohon tunggu...
Dyahfitri Wulandari
Dyahfitri Wulandari Mohon Tunggu... -

sederhana & menghargai setiap detik waktu untuk hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Takut Tak Cukup Mencintaimu

15 Maret 2012   09:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku takut tak cukup mencintaimu, Ibu…

Karena aku tak secerdas dan semulia kakak laki-laki ku,

Karena aku tak secantik dan sebaik kakak perempuanku.

Aku takut tak cukup mencintaimu, Ibu…

Karena aku hanya bisa mendengarkan kesahmu,

Karena aku hanya bisa menghapus air matamu.

Aku takut tak cukup mencintaimu, Ibu…

Bahkan saat kau ingin berbagi cerita masa lalumu,

Karena aku tak sanggup melihat tetesan air matamu.

Aku takut tak cukup mencintaimu, Ibu…

Karena tak mendampingi saat dingin menyergap ragamu,

Karena tak mencium kakimu saat kau tak menyukai bahasaku.

Aku takut tak cukup mencintaimu, Ibu…

Tetapi aku akan tetap di sisi mu,

Agar tak ada lagi yang melukai hatimu.

Ibu,

All my life was a paper once plain, pure and white

Till you moved with your pen changin' moods now and then

Till the balance was right

Then you added some music, ev'ry note was in place

And anybody could see all the changes in me by the look on my face

And you decorated my life,

created a world

where dreams are a apart

And you decorated my life

by paintin' your love

all over my heart

You decorated my life

Like a rhyme with no reason in an unfinished song

There was no harmony life meant nothin' to me, until you came along

And you brought out the colors, what a gentle surprise

Now I'm able to see all the things life can be shinin' soft in your eyes

(Kenny Rogers - You decorated my life)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun