Puasa Ramadan 1444 H belum lagi genap seminggu. Ada-ada saja kelakuan Ibu-ibu Majelis Taklim Masjid Jabal Nur, Komplek Giri Mekar Permai Kabupaten Bandung dalam mengisi kegiatan di bulan Ramadan ini.
Majelis taklim yang biasanya identik dengan ibu-ibu pengajian yang katanya kurang kerjaan, kini kembali Sepak terjangnya mendapat sorotan.
"Menjadi ibu-ibu majelis taklim itu harus pintar. Terutama pandai membagi waktu dan perannya antara di keluarga dengan di masyarakat. Jangan sampai ada yang perannya berat sebelah. Tentu saja peran di keluarga lebih diutamakan. Semua saling mengimbangi." Demikian sambutan dari Ibu Rina Fatrisia selaku ketua Majelis Taklim Masjid Jabal Nur.
Apa saja sih kelakuan ibu-ibu Majelis Taklim Jabal Nur Giri Mekar Permai selama bulan Ramadan ini yang bikin kita geleng kepala?
Dimulai dari sebelum memasuki Bulan Ramadan, Majelis Taklim yang dipimpin oleh Rina Fatrisia ini telah mengadakan kegiatan berupa bakti sosial. Sebanyak 246 paket sembako diberikan kepada warga  miskin dan kaum duafa di Giri Mekar Permai dan sekitarnya. Kegiatan ini melibatkan 14 Majelis Taklim  yang berada di 14 RW di Desa Giri Mekar, mulai dari Cigiringsing, Cigerowong, Sekemandung sampai ke  Babakan Cimahi.
Memasuki bulan Ramadan, pada 10 hari pertama di Bulan Ramadan yaitu tanggal 1 sampai 10 Ramadan, mereka mengadakan kegiatan Kajian Dhuha. Kegiatan ini dimulai dari jam 08.30 dengan membaca tilawah bersama. Lalu dilanjutkan dengan mendengarkan Kajian Dhuha dari para ulama terkemuka. Rata-rata kegiatan selesai pada pukul 11.15
Menariknya dari kegiatan Kajian Dhuha ini adalah, panitia selalu memberikan door prize kepada para jamaah yang bisa menjawab pertanyaan dari pemateri. Sehingga kegiatan kajian Jabal Nur menjadi sangat interaktif. Jamaah tidak hanya pulang membawa ilmu tapi juga pulang membawa hadiah.
Tidak hanya itu, selama 30 hari di Bulan Ramadan, para Ibu Majelis Taklim Jabal Nur juga aktif menyediakan iftar kepada para jamaah yang berbuka puasa di Masjid Jabal Nur.
Anak-anak pun turut mendapat perhatian dari Ibu-ibu Majelis Taklim. Terutama anak-anak peserta Pesantren Kilat. Ibu-ibu majelis taklim menyediakan iftor paket berbuka puasa bagi anak-anak peserta sanlat sehingga anak-anak menjadi lebih senang dan semangat ke masjid.
Kesibukan tidak berhenti sampai di situ. para ibu majelis taklim ini juga harus mengatur barisan shaf pada saat shalat tarawih agar para jamaah dapat melakukan salat tarawih dengan nyaman dan khusyuk.
"Mendidik seorang perempuan berarti mendidik satu keluarga, sedangkan mendidik satu laki-laki berarti mendidik seorang pemimpin,"demikian kata Ibu Dyah salah seorang pengurus Majelis Taklim Jabal Nur .
Jika kelakuan ibu-ibu Majelis Taklim begini, apakah kita masih memandang sebelah mata terhadap kegiatan ibu majelis taklim?