Mohon tunggu...
Dyah Ayu kusumastuti
Dyah Ayu kusumastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Saya mempunyai hobi tari tradisional dan suka bermain bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kerukunan di Desa Kutorojo dalam Perbedaan Keyakinan

27 September 2023   16:50 Diperbarui: 27 September 2023   16:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kajen, 15 September 2023 – Dalam rangka penelitian seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Abdurrahman Wahid Pekalongan, terjun untuk bersosialisasi mengenai kerukunan warga di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan dalam perbedaan keyakinan tetapi tetap rukun dan kompak.

Desa Kutorojo Rt.2/Rw.1 termasuk warga yang besar akan toleransinya. Warga sekitar memegang keyakinan walaupun berbeda-beda mereka tetap berdampingan dengan saling membantu satu sama lain. Desa Kutorojo mayoritas beragama Islam dan minoritas beragama Hindu, bahkan juga masih ada warga yang memegang keyakinan Kejawen dan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa. Warga sekitar juga tidak pernah mempermasalahkan perbedaan keyakinan, mereka tetap menjalankan kehidupan mereka dengan menghormati dan menghargai.

“Di Desa Kutorojo ini rata-rata memegang agama Islam ada Hindu tapi hanya sedikit, juga ada sebeberapa warga yang masih memegang kepercayaan Kejawen dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi kita sebagai warga disini tidak pernah mempermasalahkan itu, sama-sama membantu dan menghargai saja.” Ujar dari salah satu narasumber, Ibu Yenni.

Warga sekitar Desa Kutorojo juga ada kegiatan yang saling membantu satu sama lain, seperti gotong royong dalam rangka kemerdekaan 17 Agustus, kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar dan berkebun serta mengembangkan Sumber Daya Alam, ada juga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga khusus ibu-ibu sekitar, seperti arisan. Selain itu ibu rumah tangga di sana mayoritas membuat kerajinan reyeng untuk menambahkan penghasilan. Reyeng tersebut akan dijual ke Ibu Lurah Desa Kutorojo dan akan dikirim ke Cikarang.

Ibu Yenni juga menambahkan informasi mengenai pendidikan anak-anak di Desa Kutorojo. Agama Islam dan Hindu mempunyai guru khusus yang mengajarkan agama masing-masing. Tokoh masyarakat seperti Ustadz atau Ustadzah bagi memeluk agama Islam dan Pandhita dari agama Hindu dapat menjadi alasan masyarakat Desa Kutorojo masih mampu menjalankan agamanya.

Perbedaan keyakinan di Desa Kutorojo termasuk hal yang sudah lumrah, hal ini tidak menjadi penghalang dalam kerukunan masyarakat tersebut. Mereka tidak pernah membeda-bedakan dan masih tinggi atas sikap toleransi. Seperti Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap bersatu.

Dyah Ayu Kusumastuti, mahasiswi Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun