Nyatanya, semua cerita berawal dari akhir
Tuhan sudah menakdirkan hari kematian kita jauh dari sebelum kita lahir
Hari kematian itu mengukur segalanya
Tapi Tuhan Maha Baik
Ia sembunyikan kisah akhirnya agar kita bisa menulis sendiri awal dan perjalanan hidup kita
Kertas putih itu akan terisi catatan-catatan kehidupan semesta yang memberi warna
Sampai akhirnya kertas itu penuh dan menjadi buku bekal kita untuk hidup di alam selanjutnya
Ada yang menulis dengan aksara rapi, namun penuh tetesan noda
Ada pula yang tersusun tak rapi namun dengan warna yang senada
Semuanya baik
Semuanya akan menjadi tumpukan kisah-kisah mahlukNya
Dia pasti akan membacanya satu-satu, namun tak semua mahlukNya akan sanggup membaca kisah satu sama lainnya
Untuk itu, pesanku, buatlah kisah dalam setiap lembaran itu bermakna bagi dirimu
Buatlah cerita itu sebaik mungkin sehingga Tuhan tersenyum sembari membacanya
Karena sebaik-baiknya pembaca adalah Tuhan
Maka seperti layaknya penulis, aku akan buat pembacaku bahagia. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H