Mohon tunggu...
Dyah Ayu Lestari
Dyah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Proses berfikir manusia adalah misteri

Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Keputusan Ada Tanggung Jawab, agar Tidak Lenyap; Responsible Decision Making

13 Mei 2020   23:08 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keputusanku sudah bulat, tidak boleh diganggu gugat."

Pernah ga kalian mendengar kata-kata demikian? Di mana seseorang telah memutuskan sesuatu yang sudah diinginkan dan tidak bisa diubah lagi oleh siapapun. Akan tetapi terkadang seseorang telah memutuskan sesuatu tanpa tanggungjawab mereka, yang artinya menggagalkan suatu keputusan yang telah diambil sebelumnya tanpa ada pertanggungjawaban. 

Saya terinspirasi setelah melihat tayangan vidio di yutube yang menceritakan seorang anak kecil yang masih berumur 4 tahun, anak bungsu dari 4 bersaudara yang telah menghafalkan 9 juz dari ayat Alqur'an. Saya menganggap MasyaAllah sekali adek ini, di usianya yang masih dini sudah mampu melakukan hal tersebut. Anak itu bernama Bahira, berasal dari Karo, Sumatra Utara. 

Pada vidio tersebut pembawa acara mewawancarai Bahira dan ibunya berada diatas panggung yang akan melantunkan ayat Alqur'an pada acara Hafidz Qur'an Indonesia 2020. Bahira dan seorang ibunya bercerita tentang kehidupan sehari-hari yang dialami selama ini. Mereka termasuk orang yang tidak mampu, segala kebutuhan harian tergantung pada pemberian orang. 

"Inilah takdir saya, ya harus saya jalani" itulah yang diucapkan ibu Bahira. Mereka menerima segala sesuatu dengan lapangdada apa yang dialami. Akan tetapi dibalik semua itu, Tuhan berkehendak lain. Di balik kekurangan perekonomian yang ada, Bahira mempunyai kelebihan yaitu mampu membaca Alqur'an di saat usianya masih 2 tahun 3 bulan. Bahira sangat semangat membaca Alqur'an sampai Alqur'an yang dipakainya tidak bagus lagi. 

Yang saya herankan dari sosok Bahira adalah dia memilih Alqur'an sebagai jalan hidup, dan dia bertanggungjawab atas hal itu dengan menjaga dan menghafalkannya. Benar-benar hebat adek ini. Walaupun tiada harta yang bersama, akan tetapi Alqur'an tetap terbawa kemana-mana.

Memilih keputusan yang tepat, bukan berarti asal tangkap. Kita harus memikirkannya terlebih dahulu sebelum melangkah untuk mengambilnya. Setelah itu barulah ada tanggungjawab untuk memperkuat keputusan yang hebat. Untuk itu, mengambil keputusan harus diajarkan kepada anak sedini mungkin agar mereka terbiasa sampai dewasa. 

Lalu, bagaimana pengertian mengenai pengambilan keputusan dengan tanggungjawab? Berikut pengertiannya:

canva.com
canva.com
Responsible Decition Making

Responsible Decition Making atau sama dengan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk memilih pilihan mereka yang konstruktif. 

Seseorang yang yang dapat mengambil tindakan dengan tepat berdasarkan standar etika, suatu masalah, keselamatan, dan norma sosial. Mereka membuat keputusan untuk mencapai tujuan mereka. Selain memilih keputusan yang tepat, mereka juga harus mempunyai rasa tanggung jawab untuk masa kedepannya mengapa memutuskan pilihan tersebut.

Responsible Decition Making atau  pengambilan keputusan yang bertanggung jawab ini adalah kompetensi SEL (Social-Emotional Learning) yang ke-lima atau yang terakhir setelah Relationship Skill atau bisa juga disebut keterampilan hubungan. Alangkah baiknya jika kita mempelajari kompetensi-kompetensi SEL yang sangat bermanfaat sekali bagi jalannya kehidupan sehari-hari. 

Fungsi dari pengambilan keputusan yang tepat juga adanya tanggung jawab yaitu karena awal dari senua aktivitas yang kita jalani akan bersangkut paut dengan hari ke depannya. Semua yang akan kita lakukan saat ini akan berpengaruh dengan masa depan kita. Berikut terdapat cara-cara untuk pengambilan suatu keputusan, di antaranya:

1. Kita harus memahami masalah yang ada, dengan ini kita tidak sembarang ambil sebuah tindakan

2. Jika terdapat masalah yang lumayan rumit, kita bisa menyimpulkan data dan melakukan sebuah analisis

3. Tidak tergesa-gesa untuk berfikir, agar bisa berfikir secara matang

4. Tenang fikiran, dengan kepala dingin tanpa luapan emosi kita dapat mengambil keputusan dengan baik

5. Meminta saran dari orang-orang yang berpengalaman, bisa saja mereka lebih tau daripada kita

6. Memikirkan resiko kedepannya, hal ini untuk menjaga agar kita selalu hati-hati dalam mengambil tindakan

Selain cara-cara untuk mengabil keputusan yang tepat, berikut terdapat kunci elemen keputusan yang bertanggug jawab bagi anak, di antaranya:

1. Identifying Problems (Mengidentifikasi Masalah)

   Seorang anak yang memiliki masalah harus diidentifikasi oleh orangtua atau seorang pendidik. Mereka harus mengetahui masalah apa yang dihadapi anak sehingga kita mengetahui hal apa yang akan dilakukan.

2. Analyzing Situation( Menganalisis Situasi)

 Seorang anak membutuhkan situasi tenang jika terdapat masalah. Oleh karena itu orangtua maupun pendidik harus menganalisis suasana mereka agar tetap tenang.

3. Solving Problems (Pemecahan Masalah)

Sorang anak dapat memecahkan masalah dengan berfikir kreatif, mereka terus mencari penyelesaian masalah dengan terus berfikir.

4. Evaluating and Reflecting (Mengevaluasi dan Menyampaikan Pendapat)

Di sini anak bisa menyampaikan pendapat mereka secara bebas, mereka akan mengatakan apa yang telah dipilihnya.

5. Ethical Responsibility (Etika Bertanggung Jawab)

Pada kunci elemen yang terakhir, anak bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih. Sebagai orangtua maupun pendidik juga harus mempertimbangkan agar apa yang dilakukan tidak keliru.

Semoga Bermanfaat:)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun