Pada tahap ke berapa level moral kita?
Tinggi rendahkah?
Berbicara tentang moral, mungkin banyak orang yang sudah tau apa yang dinamakan dengan moral. Semakin tinggi moral seseorang, maka semakin terlihat pula moralitas  orang tersebut dengan tingkah laku dan tanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya.
Akan tetapi, sedikit orang yang mengetahui tentang tahap-tahap perkembangan moral setiap orang. Di mana tahap-tahap perkembangan moral ini akan mengukur tinggi rendahnya moral yang dimiliki seseorang.
Yuk! Cermati cerita sederhana berikut:
"Adi, sehabis pulang sekolah langsung pulang ke rumah, ndak boleh mampir kerumah teman dan jangan main kemana-mana. Ingat pesan ibu". Ibu berpesan kepada Adi sebelum berangkat ke Sekolah. "Nggeh, bu. Adi langsung pulang nanti". Jawab Adi.Â
The bell is ringing! Ting... Ting... Ting... Â
Seketika suasana sekolah menjadi rame dengan sorak gembira murid-murid MI Karangrejo ketika bubar dari kelas mereka bak anak ayam yang keluar dari kandangnya. Adi pulang bersama teman-temannya. Dijalan, Adi bertemu dengan nenek tua yang kebetulan ia adalah tetangganya yang beda hanya sebatas Rt. Nenek itu membawa banyak barang. Sehingga ia keberatan untuk membawanya sampai ke rumah. Dari sini, Adi mulai bingung. Adi ingin membantu nenek tersebut untuk membawakan barangnya. sedangkan disisi lain, Ibu melarang Adi untuk mampir ke rumah seseorang dan jika itu dilanggar, Adi takut akan dimarahi ibunya.
Bagaimana pendapat anda?
Apa yang akan Adi lakukan dengan masalah ini?
Di sinilah kita akan menemukan apa yang dinamakan dilema moral. What? Apakah itu? Samakah seperti dilema ketika seseorang sedang memilih pasangan mereka? Bingung antara memilih orang yang sayang dengan orang yang selalu ada? Hmmm...
Kasus di atas hampir sama seperti teori kohlberg tentang perkembangan moral. Di mana Kohlberg memberikan berbagai kasus dilema moral dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Anak-anak yang menjadi subjeknya memberikan pengertian, mulai yang sederhana sampai kompleks, atas beberapa kasus perilaku.