Mohon tunggu...
Dyah Ayu
Dyah Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bidang pendidikan

orang yang senang menulis, dan mempunyai hobi membaca selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan,berkomunikasi dengan baik serta cepat belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Terahir

24 Januari 2023   11:17 Diperbarui: 28 Januari 2023   06:54 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup pada dasarnya selalu ingin dinikmati oleh semua orang terutama masa muda namun tidak bagi Clara Putri, gadis berusia 18 tahun yang saat ini terbaring di rumah sakit. Bukan keinginanya untuk terus disana tapi penyakit yang memaksanya untuk tidak meninggalkan ruang bernuasna putih dengan bau obat obatan yang menyengat. clara di diagnosis oleh dokter bahwa ia mengidap tumor otak.

 "Dokter apa biaya untuk berobat clara sungguh mahal?" ucap Nita Rahayu yang merupakan ibu clara dengan sorot mata yang berkaca kaca

"Maafkan saya ibu nita, namun saya akui ini memang membutuhkan biaya yang lebih karena tergolong penyakit yang serius dan butuh penangan yang intensif di rumah sakit" ucap dokter yang menangani penyakit clara

"Baiklah dokter, saya akan segera mengusahakanya agar clara juga dapat ditangani dengan baik, kalo begitu saya permisi dulu"

"Ya, silahkan ibu" ucap dokter dengan nada ramah

Setelah nita keluar dari ruang dokter ia segera ke ruang inap clara untuk mengecek kondisi clara

"Ibu, aku bisa sembuh engga ya?" tanya clara dengan raut wajah sedih

"Pasti sembuh sayang, kita berdoa ya kamu harus kuat"

"Sejujurnya aku sudah menyerah dengan penyakit ini bu, aku engga mampu buat bertahan lebih lama"

"Jangan bilang gitu nak, ibu yakin kamu bisa. ibu cuma punya kamu kalo kamu pergi ibu sama siapa lagi?"

"ibu mohon clara kamu harus kuat kamu bisa sembuh kok" batin nita dengan air mata yang menetes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun