Mohon tunggu...
Dyah Ayu
Dyah Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bidang pendidikan

orang yang senang menulis, dan mempunyai hobi membaca selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan,berkomunikasi dengan baik serta cepat belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jarak

21 Januari 2023   06:28 Diperbarui: 21 Januari 2023   19:36 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"berharap?" ucap alex dengan menaikan sebelah alisnya

"Apa yang membuatmu ragu raihan, bukankah kau pria yang tampan dan sukses. wanita mana yang mampu menolakmu"

"Bukan karena itu pak, ada satu hal yang membuatku ragu, meski aku belum mengatakan perasaanku kepadanya namun ini membuatku berfikir lebih keras daripada sebelumnya" ucap raihan menjelaskan

"lalu apa yang membuatmu ragu?" tanya alex seakan meminta penjelasan

"Jarak kami yang terlalu jauh pak alex, aku di newyork sedangkan ia ada di indonesia, tidak memungkinkan apabila aku selalu meninggalkanya dalam pekerjaan apabila ada kendala tentu aku harus ke kantor pusat yang di newyork untuk menyelesaikan akar permasalahanya. Bukankah wanita selalu menjadi pencemburu apabila dalam hubungan jarak jauh? dan selalu merasa curiga berlebihan?" jelas raihan dengan menatap alex

"kamu terlalu khawatir raihan" ujar alex dengan tawa yang menggelegar

"Sewaktu aku muda dulu, aku memberanikan diri untuk meminang perempuan yang saat ini menjadi istriku dengan yakin, jarak bukan selalu menjadi permasalahannya raihan. kamu hanya perlu menjelaskan kondisimu dengan jujur, sebagai perempuan jika ia benar benar mencintaimu ia akan faham tentang pekerjaanmu. wanita selalu mampu menerima asal bersama orang yang dicintainya"

"Hmm" ucap raihan dengan bola mata yang ke atas seakan sedang bergulat dengan pikiranya

"Baiklah pak aku akan mecobanya apabila aku sudah tiba di indonesia"

tok-tok

Suara pintu terdengar dari luar ruangan, tanpa menunggu lama Marquis masuk dengan menuduk sopan kepada atasanya dan juga kolega atasanya tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun