Mohon tunggu...
Dyah Ayu Savitri
Dyah Ayu Savitri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Menyukai seni chocolatier dan ilmu teknologi hasil pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Pengabdian Desa Binaan UNEJ Mengedukasi Proses Sortasi dan Pengolahan Honey Kopi Robusta serta Pembuatan Pupuk Organik di Desa Curahpoh Bondowoso

7 Juli 2023   11:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   20:57 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi PribadiProses Penjemuran dengan menggunakan para-para

Tim pengabdian berbasis pengembangan Desa Binaan Universitas Jember melakukan kegiatan edukasi sortasi kopi robusta untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas di Desa Curahpoh, Bondowoso, Jawa Timur. Sasaran kegiatan pengabdian adalah Kelompok Tani LMDH Agro Santoso, Desa Curahpoh, Bondowoso.  Jumat (9/6/2023). 

Desa Curahpoh berlokasi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Desa ini merupakan salah satu penghasil kopi Robusta yang potensial di Kabupaten Bondowoso. Sebagian besar petani kopi Desa Curahpoh adalah anggota LMDH Agro Santoso. Petani membudidayakan kopi pada lahan perhutani dengan perjanjian bagi hasil panen 10% untuk Perhutani. "Produksi kopi Desa Curahpoh berkisar 300 kw/ha, dengan potensi produksi kopi arabika unggul sebesar 1000 kw/ha menjadikan Desa Curahpoh perlu didukung lebih lanjut untuk peningkatan produktivitasnya", terang Ir. Setiyono, MP. 

Petani kopi Desa Curahpoh telah menerapkan proses pemetikan dengan baik yakni dengan memilih cherry kopi yang telah matang maksimal (berwarna merah). Kemudian cherry kopi dijemur untuk memperoleh green bean sebagai hasil olahan natural. "Permintaan dan harga kopi tentu sangat dipengaruhi oleh kualitas kopi. Untuk memenuhi standar pasar regional dan internasional perlu mutu biji kopi yang baik. Biji kopi yang baik  berasal dari buah kopi yang baik, sehingga diperlukan tahapan sortasi buah kopi. Pada proses sortasi buah kopi, dipisahkan antara buah kopi yang superior dan inferior. Buah kopi yang superior adalah buah kopi yang bernas dan masak (umumnya berwarna merah) sedangkan buah yang inferior adalah buah yang cacat, terserang hama penyakit", lanjut Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc.

Dokumentasi PribadiKopi yang belum disortasi
Dokumentasi PribadiKopi yang belum disortasi

Sortasi buah juga bertujuan untuk memisahkan kotoran seperti ranting, daun, tanah, kerikil, dan lainnya. Sortasi buah kopi dapat dilakukan dengan cara manual dan semi mekanis. Secara manual dilakukan dengan cara perambangan sedangkan secara semi mekanis dilakukan dengan tangki yang dilengkapi air yang akan memisahkan buah terendam dan mengambang. Namun pada prakteknya petani kopi Curahpoh belum melakukan sortasi setelah pemanenan maupun sebelum pengolahan. Petani umumnya masih beranggapan tahapan sortasi buah tidak penting dalam mempengaruhi kualitas kopi.

"Pada kegiatan ini dilakukan edukasi proses sortasi buah kopi dan dilanjutkan dengan sosialisasi pengolahan kopi menggunakan metode honey untuk mendapatkan kopi yellow honey, red honey dan black honey.  Tiap jenis kopi tersebut memiliki perbedaan lama pencucian dan periode pengeringan sehingga menghasilkan karakter yang khas. Petani Desa Curahpoh telah menguasai dengan baik teknik pengolahan kopi secara natural. Namun pengolahan kopi dengan metode lainnya salah satunya yaitu metode pengolahan honey juga memiliki ciri khas tersendiri yang diminati oleh konsumen", jelas Ayu Puspita Arum, S.TP., M.Sc.

Dokumentasi PribadiProses Sortasi Kopi oleh Peserta
Dokumentasi PribadiProses Sortasi Kopi oleh Peserta
Pada honey process, buah kopi dikupas dan dikeringkan dengan lapisan mucilage yang masih menyelimuti biji kopi. Kopi proses honey menghasilkan rasa yang lebih manis dan fruity, sedangkan kopi proses natural menghasilkan rasa yang lebih bold dan lebih fruity. Selama proses penjemuran, biji kopi menyerap sejumlah kadar gula dan keasaman yang terkandung didalam lapisan mucilage sehingga hal ini berpengaruh pada karakter rasa manis yang dominan dengan tingkat keasaman yang seimbang pada kopi honey process. 

Dokumentasi PribadiProses Sortasi Rambang
Dokumentasi PribadiProses Sortasi Rambang
Buah kopi robusta sebanyak yang telah di sortasi untuk mendapatkan ceri merah kemudian disortasi rambang dengan cara memasukkan buah kopi ke dalam tong berisi air untuk memisahkan buah kopi cacat yang mengambang di permukaan. Kemudian buah kopi dikupas menggunakan mesin pulper  untuk diperoleh biji kopi HS basah (mucilage, kulit tanduk, dan kulit ari). 

Dokumentasi PribadiProses Penjemuran dengan menggunakan para-para
Dokumentasi PribadiProses Penjemuran dengan menggunakan para-para
Setelah dilakukan penjemuran hingga kadar air biji kopi mencapai < 12%, biji kopi kering melalui proses hulling dengan menggunakan huller untuk menghilangkan kulit tanduk dan kulit ari. 

"Pendampingan petani Desa Curahpoh dimulai dengan pendampingan dalam melakukan sortasi terhadap buah kopi yang akan dipanen. Kopi yang sudah disortasi selanjutnya diolah dengan metode honey untuk menciptakan citarasa baru.  Setelah itu, tim pengabdian melakukan pendampingan pembuatan pupuk organik menggunakan limbah kulit kopi. Penggunaan pupuk organik dapat membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan adanya pendampingan diharapkan petani akan bersemangat untuk mengikuti rekomendasi pengelolaan dan pengolahan panen dan pasca panen kopi Desa Curahpoh. Kegiatan pengabdian Desa Binaan di Desa Curahpoh ini diharapkan dapat meningkatkan potensi Desa Curahpoh untuk mendukung Bondowoso sebagai Republik Kopi", terang Dyah Ayu Savitri, S.TP., M.Agr.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun