Setelah dilakukan penjemuran hingga kadar air biji kopi mencapai < 12%, biji kopi kering melalui proses hulling dengan menggunakan huller untuk menghilangkan kulit tanduk dan kulit ari.Â
"Pendampingan petani Desa Curahpoh dimulai dengan pendampingan dalam melakukan sortasi terhadap buah kopi yang akan dipanen. Kopi yang sudah disortasi selanjutnya diolah dengan metode honey untuk menciptakan citarasa baru. Â Setelah itu, tim pengabdian melakukan pendampingan pembuatan pupuk organik menggunakan limbah kulit kopi. Penggunaan pupuk organik dapat membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan adanya pendampingan diharapkan petani akan bersemangat untuk mengikuti rekomendasi pengelolaan dan pengolahan panen dan pasca panen kopi Desa Curahpoh. Kegiatan pengabdian Desa Binaan di Desa Curahpoh ini diharapkan dapat meningkatkan potensi Desa Curahpoh untuk mendukung Bondowoso sebagai Republik Kopi", terang Dyah Ayu Savitri, S.TP., M.Agr.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H