Mohon tunggu...
dyah ananda
dyah ananda Mohon Tunggu... -

Farmasi UNHAS 2017 GB6

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan, Farmasis dan Perubahan

16 Januari 2018   01:05 Diperbarui: 16 Januari 2018   01:21 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Semua hal diatas merupakan faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, namun tak hanya itu. Masih banyak lagi faktor-faktor lain. Oleh karena itu, hal tersebut perlu dibenahi secepatnya untuk mewujudkan Indonesia sehat ke depannya.

Dalam bidang farmasi sendiri, yaitu apoteker sebagai pemerannya, perlu pembenahan dalam kualitas pelayanannya. Seorang farmasis seharusnya dapat menjalankan perannya sebagai seorang farmasis yang baik dan bertanggung jawab. Sebagaimana apoteker merupakan seorang pemimpin di dalam suatu apotek, maka ia yang memiliki tanggung jawab besar, baik tanggung jawab atas apoteknya sendiri, tanggung jawab atas staffnya dan tanggung jawab atas semua obat yang ia perjual belikan. Tak lupa bahwa apoteker pun bertanggung jawab atas pasien yang ia layani.

Sebagai pemimpin, seorang apoteker juga harus bisa bertanggung jawab atas semua ilmu yang telah ia dapatkan, yaitu dengan membagikan ilmunya kepada orang lain, yaitu kepada masyarakat di sekitarnya. Seperti, mengadakan penyuluhan - penyuluhan  mengenai pentingnya kesehatan, mengenai obat - obatan, serta mengenai penyakit - penyakit tertentu dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, walaupun ia telah melewati masa pendidikannya dalam  bidang farmasi dan telah mendapat gelar apoteker, namun seorang apoteker tetap harus selalu belajar dan belajar lagi, menambah ilmunya lagi agar lebih banyak. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan tidak akan menetap, namun akan terus terperbaharui seiring dengan jalannya waktu. Hal tersebut terjadi karena banyak orang di luar sana yang terus belajar dan belajar sehingga juga banyak tercipta penemuan - penemuan baru mengenai sesuatu hal.

Terutama dalam bidang kesehatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa penyakit dari masa ke masa bertambah banyak, karena semakin banyak pula faktor yang menimbulkan penyakit baru. Misalnya saja, virus dan bakteri. Sebagaimana kita ketahui juga bahwa virus dan bakteri dapat mengalami resisten terhadap obat. Sehingga obat perlu terus diperbaharui dengan melihat kondisi saat ini. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan peran dari seorang farmasis untuk terus memperbaharui ilmunya.

Selain itu, peran - peran dari farmasis dalam mencapai Indonesia sehat adalah dengan menanamkan beberapa nilai-nilai penting di dalam dirinya. Yang pertama, yaitu meningkatkan jiwa kepedulian terhadap sesama, tak hanya simpati, namun dapat berempati. Dengan menjalankan hal tersebut, dapat tercipta rasa kepedulian antar sesama manusia, orang - orang yang kurang mampu tetap dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baik sehingga dapat tercipta kesejahteraan di lingkungan masyarakat.

Kemudian, seorang farmasis harus menanamkan nilai keingintahuan, yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak mudah merasa puas. Dengan hal tersebut, seorang farmasis akan terus bertanya - tanya dan mencari tahu hal - hal yang tidak ia ketahui ataupun hal baru. Ia akan terus menerus belajar, belajar, dan belajar, serta tidak cepat merasa puas atas apa yang telah ia dapatkan. Sehingga ilmu yang didapatkannya akan melimpah dan selalu terperbaharui. Dengan ilmu yang banyak, akan mendorong para farmasis agar bisa melakukan penelitian - penelitian baru atau dapat menemukan penemuan - penemuan baru yang dapat membantu dan menjawab kendala - kendala di dalam dunia kesehatan saat ini.

Seorang farmasis Indonesia juga memiliki tantangan sendiri. Salah satunya yaitu, MEA (Masyarakat ekonomi ASEAN) 2015. MEA disini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di wilayah ASEAN. Dampak dari adanya MEA ini adalah, seperti pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi farmasis sendiri.

Dengan adanya MEA, para tenaga kerja asing dapat masuk ke Indonesia untuk bekerja. Di satu sisi ini merupakan hal yang menguntungkan bagi Indonesia sendiri. Namun, di sisi yang lain, ini juga menjadi sesuatu yang merugikan bagi Indonesia, yaitu bagi tenaga kerja Indonesia yang lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih kalah dengan kualitas sumber daya manusia dari negara lain. Sehingga dalam hal ini, tenaga kerja Indonesia bisa saja kalah saing dengan tenaga kerja asing. Hal ini juga dapat menimbulkan banyaknya pengangguran.

Disini, bukan semata - mata hanya Indonesia sehat saja atau meningkatkan kualitas kesehatan Indonesia saja yang harus dicapai. Namun, jika ditinjau dari upaya - upaya pemerintah untuk mewujudkan hal ini, yaitu pemenuhan tenaga kesehatan, dalam hal ini, tenaga kesehatan yang akan dipenuhi seharusnya tenaga kesehatan yang berasal dari dalam negeri yang tentunya memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku pada setiap profesi.

Mengapa demikian? Hal tersebut perlu dilakukan, selain karena sebagai upaya untuk menciptakan Indonesia sehat, juga untuk mengurangi pengangguran di Indonesia. Maka, disini akan tercapai sekaligus dua keuntungan bagi Indonesia sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun