Mohon tunggu...
Dyah Perwitasari
Dyah Perwitasari Mohon Tunggu... lainnya -

#Buruh#Pengasuh#Pendamping Bocah-bocah#Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa ~

8 Oktober 2012   13:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hembus Angin kawah puncak gunung Semerbak bunga sedap malam Di mana sebenarnya? Petromak mulai nampak serupa kunang-kunang Kecil-kecil mungil namun jadi hangat Karena memang butuh naungan Nyaman. Dalam ringkukkan.. Walau hanya teh manis hangat yg akan cepat sesuai dengan udara sekitar yang dominan Dan sunyi yang paling penting Membuat hati bersorak kepada empunya Berkelana.. Ayo!! Lalu jadi larut. Turut. Dan di situlah akhirnya dia berlabuh Di depan bilik kecil nan hangat Menunggu kunang-kunang dan dendangan malam Sambil membayangkan jejaka ditemani lantunan lagu lama dari radio tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun