Mohon tunggu...
Dyah Nurvitasari
Dyah Nurvitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Halo perkenalkan aku Vita, seorang gadis yang suka menulis coretan-coretan ketidakjelasan kisah hidup yang membingungkan. Semoga tidak terganggu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sambang Punden Bersejarah Desa Talok oleh KKN Universitas Negeri Malang

13 Juli 2022   11:29 Diperbarui: 13 Juli 2022   11:36 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Selasa 13/07/2022 , setelah sebelumnya sudah mengunjungi punden yang berada di Gunung Petung,  Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang kembali  mengunjungi punden. 

Namun kali ini Mahasiswa KKN Universitas Negeri malang menyambangi punden yang bernama Gunung Jati. Punden Gunung Jati ini berlokasi di Jalan Talok Rembun RT 2 RW 1, akses menuju punden ini cukup mudah. Di sekeliling jalan menuju punden terdapat tanaman tebu yang cukup lebat sehingga seperti diapit oleh hutan rimba.

Dalam perjalanannya mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang ditemani oleh salah satu warga Desa Talok, sekaligus pemilik hunian yang kini ditinggali oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang yaitu yang akrab disapa Bapak Lende. 

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Punden ini terletak di puncak dengan anak tangga yang melingkar, yang di atasnya terdapat 2 makam yaitu makam Pangeran Dipoyono dan makam Pangeran Branjangan. Sekilas dilihat Punden  Gunung Jati ini bukan seperti makam pada umumnya, jika umumnya makam terkesan ngeri dan seram. 

Punden Gunung Jati justru sebaliknya, punden ini terlihat sangat indah, sejuk dan terkesan mewah. Di Punden Gunung Jati ini juga terdapat bangunan seperti pendopo yang digunakan peziarah untuk duduk santai sekaligus mengamati pemandangan di sekeliling punden. 

Dikatakan bangunan mirip Pendopo ini sering digunakan untuk tempat doa bersama pada acara-acara tertentu. Bangunan Punden Gunung Jati ini terlihat sangat mencolok dengan  sekeliling yang dipenuhi area persawahan, perkebunan dan hutan. 

Dokumen pribadi (pendopo)
Dokumen pribadi (pendopo)
Menurut Pak Lende salah satu warga Desa Talok yang ikut mengantarkan mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengatakan bahwa makam-makan yang ada di Punden Gunung Jati merupakan makam orang-orang penting yang dahulu pernah tinggal di Desa Talok, Pangeran Dipoyono dan Pangeran Branjangan merupakan tokoh besar yang berasal dari daerah Mataram . 

Daerah di sekitar dinamakan Mentaraman, hal ini dikarenakan wilayah Mentaraman dahulu digunakan bermukim untuk para prajurit dari daerah Mataram.

Di dalam Punden Gunung Jati, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang berdoa bersama mengirimkan surah Al-fatihah lalu bercengkrama bersama. Bangunan yang indah dengan angin semilir membuat betah para peziarah untuk berlama-lama di sana. Kesan angker dan menakutkan sama sekali tidak dirasakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun