Tim tata suara dalam pementasan drama ini bekerja sebelum dan saat pelaksanaan pementasan drama. Tim tata suara bertanggung jawab dalam mencari latar suara untuk menambah kesan dan perasaan dalam drama, merekam suara aktor dan aktris, membuat suara dubing drama secara utuh, serta bertanggung jawab sebagai operator saat pementasan drama. Drama "Sahabat itu Cinta, Bukan Harta" ini diperankan oleh aktor dan aktris dari siswa-siswi kelas 8H secara dubing. Maka dari itu, tim tata suara harus membuat suara dubing drama secara utuh. Latar suara yang dicari oleh tim suara ini harus benar-benar sesuai dengan keadaan pada naskah agar drama atau cerita terasa nyata dan dapat membuat para penonton terbawa suasana. Walaupun drama ini diperankan secara dubing, namun operator tetap harus ada. Operator ini berperan saat pementasan drama berlangsung dan bertugas menyalakan serta mematikan dubing drama dengan tepat.
Terakhir yaitu tim properti. Sesuai dengan namanya, tim properti ini bertanggung jawab dalam segala hal terkait dengan properti yang digunakan saat pementasan drama. Baik properti yang dipinjam kepada teman-teman, properti dalam kelas, maupun properti yang dipinjam dari kelas lain menjadi tanggung jawab semua tim properti. Properti yang dipakai dalam drama ini tidak sulit mencarinya, karena masih berhubungan dengan kondisi sekolah. Properti yang digunakan meliputi meja dan kursi dalam kelas, taplak meja dalam kelas, lampu belajar, sapu, lemari belajar, dan lainnya. Setelah pementasan drama selesai, properti yang digunakan langsung dikembalikan ke tempatnya masing-masing untuk menghindari barang hilang.
Pementasan drama ini merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswi program Asistensi Mengajar di SMPN 3 Singosari jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Pementasan yang dilaksanakan ini merupakan implementasi dari salah satu kompetensi dasar pada pembelajaran bab drama kelas VIII SMPN 3 Singosari yaitu terkait dengan menulis naskah drama dan dapat diwujudkan dengan pementasan. Selain sebagai bagian dari tugas akhir program mahasiswi program Asistensi Mengajar, pementasan drama ini juga sebagai pembelajaran nyata dan bisa dianggap sebagai latihan untuk siswa-siswi dari segi pementasan serta pelatihan akting. Dalam pementasan ini, juga dapat melatih siswa-siswi dalam hal tanggung jawab, disiplin, melatih mental, dan juga berpikir kritis. Dengan adanya pementasan ini, dapat terlihat mana saja siswa-siswi yang memang bisa bertanggung jawab, disiplin, mental yang baik, dan juga yang bisa berpikir kritis.
Proses persiapan pementasan drama hanya dipersiapkan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Pementasan ini dapat berhasil karena adanya kerja sama yang baik antar produser, sutradara, dan sesama tim. Tak lupa juga, proses persiapan pementasan ini juga dibantu oleh salah satu guru bahasa Indonesia di SMPN 3 Singosari. Walaupun tidak selalu bisa menemani setiap proses persiapannya, namun beliau tetap melakukan pemantauan progres pementasan melalui guru AM mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dengan siswa-siswi kelas 8H SMPN 3 Singosari ini dapat dianggap menjadi karya orisinal karena merupakan karya ciptaan sendiri. Mulai dari naskah drama sampai pementasan seluruhnya hasil pemikiran dari seluruh kolaborator yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H