Coronavirus disease (COVID-19) telah merambah di seluruh dunia. Tidak hanya di Indonesia saja, beberapa negara maju juga merasakan dampak dari wabah COVID-19 ini. Perkembangan virus ini menjalar dengan begitu cepat. Kasus kematian setiap harinya selalu meningkat. Banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat, terlebih dalam bidang ekonomi dan bidang pendidikan. Bidang pendidikan mengeluarkan kebijakan baru dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Dalam surat tersebut di jelaskan bahwa sistem pendidikan menggunkan pembelajaran jarak jauh atau sering kita sebut dengan pembelajaran daring. Keluarnya vaksin COVID-19 sedikit memberi pengaruh baik. Beberapa sekolah di daerah zona kuning dan hijau sudah menerapkan sistem pembelajaran daring dan luring.
Kondisi COVID-19 mengharuskan kita untuk tetap di rumah dan berjaga jarak. Hal ini mengakibatkan budaya daerah mengalami sedikit penurunan. Munculnya kearifan lokal dalam dunia pendidikan diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta berhasil dan mempertahankan serta mengembangkan budaya daerah yang kita miliki. Model pembelajaran yang baik dan menyenangkan sangat dibutuhkan saat kondisi COVID-19 ini. Dimana dengan proses pembelajaran daring meminta kita yang berada dalam dunia pendidikan untuk menciptakan model pembelajaran yang sesuai.Â
Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat beragam. Banyak budaya yang dimiliki oleh setiap daerah. Keragaman daerah tersebut seharusnya di lestarikan oleh masyarakat setempat. Banyak anak-anak yang belum mengenal kebudayaan yang mereka miliki. Anak-anak lebih sering bermain game daripada mengenal budaya mereka.Â
Model pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan model pembelajaran yang masih sangat baru dalam dunia pendidikan. Tidak banyak guru yang menerapkan model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini. Setelah melakukan wawancara dengan salah satu guru di kota X saya berani menyimpulkan bahwa model pembelajaran kearifan lokal belum banyak diketahui oleh pendidik (guru). Model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini sebenarnya baik digunakan dalam proses pembelajaran. Kearifan lokal sendiri mampu meningkatkan dan mengembangkan budaya serta nama dari daerah setempat. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan memang sudah banyak dan beraneka ragam.
Model pembelajaran tersebut juga telah mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari beberapa guru masih menerapkan model pembelajaran berbasis ceramah. Kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) menyebabkan guru mengubah model pembelajaran yang digunakan tanpa adanya persiapan. Hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi seorang pendidik terlebih dengan keadaan siswa yang tidak semua memiliki handphone atau alat elektronik lainnya sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh. Banyak kesulitan dan kendala yang dialami dalam dunia pendidikan ketika wabah COVID-19 masih melanda.
Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis kearifan lokal sangat mampu mendukung budaya setempat. Pembelajaran kearifan lokal memang belum banyak di terapkan di sekolah. Model pembelajaran ini sebenarnya sangat sederhana. Banyak materi yang bisa diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis kearifan lokal. Seperti dalam pembelajaran IPA dapat menerapkan proses pembuatan makanan daerah setempat, dan dalam pembelajaran IPS kegiatan ekonomi dapat menjelaskan pasar yang dimiliki daerah tersebut ataupun dalam materi kenampakan alam setempat dapat menyampaikan keadaan alam yang dimiki daerah tersebut seperti pantai ataupun pegunungan. Banyak guru yang tanpa mereka sadar telah menerapkan model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini.
Model pembelajaran berbasis kearifan lokal menjadikan anak mengenal budaya yang mereka miliki. Karena masih banyak anak-anak atau peserta didik yang tidak mengenal budaya mereka sendiri. Mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain game daripada mengenal budaya yang dimiliki daerah mereka. Selain untuk mengenalkan budaya daerah yang dimiliki, model pembelajran berbasis kearifan lokal juga merupakan referensi baru di dunia pendidikan.
Di sekolah dasar X telah menerapkan model pembelajaran berbasis kearifan lokal. Ketika menggunakan model pembelajaran ini prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan. Rasa keingin tahuan mereka mengenai budaya yang dimiliki juga mengalami peningkatan. Tidak hanya rasa keingintahuan, rasa bangga dengan budaya yang mereka miliki juga dirasakan oleh peserta didik. Hal ini merupakan dampak yang baik dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis kearifan lokal di sekolah dasar. Salah satu guru di sekolah dasar X mengharapkan jika semua sekolah dasar bisa menerapkan model pembelajaran berbasis kearifan lokal, karena dirasa model pembelajaran ini sangat baik untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Penulis: Dyah Putri Erryyanti (PGSD - Universitas Muhammadiyah Purworejo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H