Mohon tunggu...
Dyah Pratiwi
Dyah Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Segala sesuatu tidak akan pernah selesai jika kita tak pernah memulainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Kreatif dan Problem Solver, Adakah ciri-cirinya?

1 Desember 2010   13:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:07 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap anak pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Begitu pun dengan bakat mereka. Setiap anak pastinya juga memiliki bakat dalam bidang yang berbeda. Bakat sangat erat kaitannya dengan kreativitas. Apabila anak memiliki salah satu bakat yang ia sukai dan ia tekuni, maka bakat itu dapat dikembangkan menjadi suatu kreativitas. Anak yang tidak berbakat belum tentu ia tidak memiliki kreativitas. Anak yang tidak berbakat juga dapat menghasilkan suatu kreativitas walaupun tidak sesempurna orang yang memiliki bakat. Apabila anak mamiliki bakat dalam bidang tertentu kemudian ia mengembangkan bakatnya itu, maka ia akan menghasilkan suatu kreativitas yang bahkan kreativitas itu diluar dugaan hasilnya. Atau dengan kata lain, ia dapat menghasilkan suatu kreativitas yang luar biasa, lebih dari yang ia bayangkan.

Kreativitas akan berkembang bila pada tempatnya. Misalnya, anak yang senang menyanyi, bakatnya tersebut dapat disalurkan pada tempatnya. Anak tersebut bisa mengikuti les musik atau mungkin paduan suara sehingga bakatnya dapat berkembang. Anak yang memiliki bakat dalam bidang musik, ia tidak bisa dipaksakan untuk menekuni bidang lain dimana ia kurang atau bahkan tidak memilki ketertarikan pada bidang itu. Misalnya ia disuruh untuk bermain bola,tentu itu tidak bisa jalan. Dan seandainya pun itu berjalan, ia tidak bisa benar-benar manikmati dan menciptakan gaya-gaya baru dalam menendang bola karena bakat yang dimilikinya adalah dalam bidang musik bukan sepak bola. Jadi kreativitas akan dapat berkembang bila berada pada tempatnya.

Adapun ciri dari sikap kreatif, yaitu sebagai berikut.

1.Think risk (memikirkan resiko)

Anak yang kreatif tidak akan takut untuk mengambil resiko, berhasil ataupun gagal baginya bukanlah suatu masalah.

2.Trial and Error (mencoba-coba)

Anak yang kreatif akan selalu berani mencoba dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

3.Suka bereksplorasi

Anak yang kreatif biasanya suka bereksplorasi untuk mendapatkan suatu ide, mengolah ide tersebut kemudian mewujudkan ide yang dimilikinya itu menjadi suatu kreativitas.

Kreativitas tidak akan muncul dalam keadaan hampa. Produk kreatif juga kadang muncul tanpa rencana dan tidak memiliki tahap kreatif. Jadi, ide itu muncul dengan tiba-tiba. Misalnya, di saat duduk santai atau sedang minum secangkir teh, tanpa disangka-sangka muncul ide cemerlang tanpa ide itu direncanakan. Kemudian ide itu pun dapat diolah dan diwujudkan menjadi suatu kreativitas.

Apakah kreativitas itu berhubungan dengan problem solver? Jika ya…mengapa demikian?? Produk kreatif adalah hasil dari sebuah kerja orang lain yang kadang muncul tanpa rencana dan tidak melalui tahapan-tahapan kreatif. Produk kreatif seseorang yang berguna dan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, maka produk kreatif tersebut merupakan suatu problem solver. Orang yang kreatif tidak akan mau sama dengan yang lain. Ia akan cenderung menjadi seseorang yang berbeda dengan orang lain. Ia juga akan cenderung menghasilkan produk kreatif yang tentunya berbeda dari yang sudah ada. Namun, apabila produk kreatif itu berbeda tetapi tidak berguna/tidak dapat bermanfaat untuk orang lain, itu bukan kreatif. Dari penjelasan tersebut kita dapat menyimpilkan bahwa benar kreativitas berhubungan dengan problem solver.

Jadi, kreativitas akan dapat berkembang apabila berada pada tempatnya. Kreativitas tidak akan muncul dalam keadaan hampa. Kreativitas juga berhubungan dengan problem solver karena dapat digunakan sebagai pemecah masalah/berguna bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun